xi. the same girl

1.9K 431 79
                                    

"Enzo, kamu ngapain sih malah ajak aku jalan gini? Kamu tuh masih sakit, belum sembuh total, masih hangat loh badan kamu," omel Roseanne pada pemuda yang kini berjalan di sampingnya.

Malam hari ini, Enzo mengajak Roseanne untuk berjalan-jalan di sungai Seine. Pipi pemuda itu masih merah karena suhu tubuh yang di atas normal, long coat hitam pemberian Roseanne membungkus tubuh tinggi pemuda itu, tak lupa rambut yang tertata jatuh dengan lemas menutupi kening pemuda itu.

"Aku dah cukup istirahat kok, sebentar lagi sembuh," ucap Enzo seraya memasukkan kedua tangannya ke saku long coat hitam yang ia pakai.

"Bener loh ya? Aku harus balik ke Milan secepatnya, tante Sabrina enam minggu lagi mau balik ke Indonesia," balas Roseanne.

"Iyaaa, Roseanne, tenang aja, dua hari lagi deh kamu sudah bisa balik Milan," ucap Enzo.

Gadis itu menghembuskan nafasnya, hembusan udara dingin keluar dari mulut gadis itu, "padahal ini masih musim panas tapi ini dingin banget, kamu beneran gak kedinginan?"

Sebuah senyum muncul di wajah pemuda itu, "kan ada kamu yang bisa meluk biar aku gak kedinginan."

"Ish, bener-bener ya, aku paling gak suka kamu sakit gini, jadi super manja, jadi genit juga," komentar Roseanne yang membuat Enzo tertawa kecil.

Keduanya pun berjalan di sepanjang taman Berges de Seine, dari kejauhan mereka dapat melihat menara Eiffel yang bersinar dengan begitu gemerlapnya, menambah nuansa romantis seperti yang digadang-gadangkan orang-orang, Paris, the city of love.

Enzo pun menunjuk sebuah kursi taman tanpa senderan dan gadis itu segera berjalan menuju kursi itu dan duduk di atasnya, tentu saja diikuti pemuda itu.

"Sebenarnya, ada yang mau aku diskusikan sama kamu," ucap Enzo membuka pembicaraan.

Gadis itu menolehkan kepalanya, memandang profil samping pemuda itu yang benar-benar terpahat sempurna. Sungguh indahnya mahakarya Tuhan di hadapan Roseanne ini.

"Tentang apa?" tanya Roseanne.

Enzo menolehkan kepalanya, kedua pandangan mereka bertemu, "how people fall in love, it just happened."

Deg.

Roseanne merasakan rongga mulutnya mengering, jantungnya berdegup cepat, jangan bilang jika Enzo sempat mendengar percakapannya dengan Jeffian beberapa hari lalu.

"Kamu punya teman baru ya?" tanya Enzo.

Sh!t.

Roseanne membuang pandangannya tetapi Enzo dengan segera meraih kedua pundak gadis itu, menuntut gadis itu untuk menatap padanya.

"Roseanne, please, jujur, please, cerita."

Rasa panik menguasai gadis itu, ia sungguh merasa resah dan bingung harus menjawab Enzo bagaimana. Gadis itu takut jika Enzo akan tidak suka dengan ceritanya nanti.

"Roseanne," panggil Enzo sembari mengusap pipi gadis itu kemudian mengangkat rahangnya agar gadis itu membalas tatapan matanya.

Tangan gadis itu meraih tangan pemuda itu agar berhenti menyentuh wajahnya, ibu jarinya mengusap punggung tangan pemuda itu seraya bibir gadis itu berubah menjadi satu garis lurus.

"Iya, aku punya teman baru di Milan," jawab Roseanne.

Sebuah anggukan diterima gadis itu tanpa satu ucapan kata pun, situasi yang membuat Roseanne merasa bahwa ia harus bercerita ke pemuda itu.

"Tapi kamu gak perlu khawatir Enzo, karena dia benar-benar baik dan take care of me a lot," jelas Roseanne berusaha meyakinkan pemuda itu.

"Is it a she or a he?" tanya Enzo dengan sebuah senyuman tipis.

[✔] France and ItalyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang