x. ça fait chier

1.7K 398 80
                                    

Malam ini Roseanne kembali pulang ke apartment nya di Paris.

Ia membersihkan beberapa ruangan sebelum akhirnya ia bergegas mandi dan merebahkan diri di ranjang yang begitu ia rindukan.

Sebuah helaan nafas keluar dari mulut gadis itu, Roseanne pun menatap ponsel yang berada di tangannya dengan perasaan kalut.

Enzo dan Jeffian.

Dua pemuda itu sungguh-sungguh membuat Roseanne merasa kalut dengan perasaannya.

Benar jika Jeffian hanyalah orang baru yang masuk ke dalam kehidupannya, tetapi dengan bagaimana pemuda itu selalu memperlakukan Roseanne dengan baik membuat Roseanne merasa nyaman dengan kehadiran pemuda itu.

Sama seperti dengan Enzo.

Bedanya, ia sudah mengenal Enzo semenjak kecil sekalipun keduanya jarang berada pada sekolah yang sama. Terlebih saat SMA di mana Roseanne ikut dengan sang ibu yang sedang bertengkar hebat dengan ayahnya untuk pergi ke Australia dan bersekolah di sana.

Oh ya, kira-kira gimana kabar mama papa ya?

Gadis itu pun menghubungi nomor sang ibu, tetapi detik berikutnya ia matikan. Saat ini di Jakarta pukul tiga pagi, tidak mungkin ibunya akan menjawab panggilan itu.

Roseanne pun meletakkan ponselnya dan mengubah posisinya menjadi menyamping, meraih boneka naga Figment pemberian Enzo saat keduanya mengunjungi Disneyland Paris.

Berbagai macam pikiran mengganggu gadis itu, membuatnya merasa kecil di hadapan pemikiran-pemikiran yang dengan ganas meminta perhatian.

"Jeffian is upset with me," gumam Roseanne.

Karena terakhir kali ia menelpon pemuda itu, Jeffian dengan jelas menanyakan 'is he already well?' dan Roseanne yakin jika Jeffian sudah tahu siapa sosok 'teman' yang selalu Roseanne sebut selama mereka berbincang-bincang.

Perasaan campur aduk masih gadis itu rasakan, Roseanne sendiri tidak mengerti jawaban dari pertanyaan mengapa ia begitu khawatir dengan reaksi Jeffian saat tahu fakta bahwa Roseanne memiliki teman laki-laki.

"Kesal, kenapa perasaan aku begini sih," gumam gadis itu.

Posisinya berubah kembali menjadi berbaring, kedua tangan ia letakkan di atas dadanya di mana ia dapat merasakan jantungnya yang berdetak cepat.

Apa aku ada rasa Jeffian? Tapi kita baru kenal beberapa hari, but still, seperti yang Jeffian yang bilang how people fall in love? It just happened, sesederhana itu.

"Tapi Enzo? Jantung aku deg-deg an setiap bareng sama Enzo," gumam gadis itu.

Gadis itu menutup wajahnya yang terasa panas, tak mungkin kan jika ia menyukai dua orang sekaligus? Mau jadi perempuan macam apa dirinya?

Bangkit dari tempat tidurnya, langkah kaki gadis itu membawanya menuju rak buku tempat di mana buku-buku favoritnya terpajang. Sebuah buku berjudul Romeo and Juliet karya William Shakespeare diambilnya kemudian ia bawa ke atas ranjang untuk dibaca.

Ia tak pernah bosan walaupun beribu kali membaca buku ini.

Kapan ya aku bisa punya the only one seperti Romeo yang begitu mencintai Juliet? Juliet beruntung. Mereka saling mencintai dan mereka tahu itu, batin Roseanne.

Menit-menit berlalu berikutnya gadis itu habiskan dengan membaca buku yang berada di tangannya, larut dan tenggelam dalam karya sang pujangga yang menuliskan kisah cinta sehidup semati.

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔] France and ItalyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang