Hari ini adalah hari terkahir Enzo berada di Milan sebelum ia kembali ke Paris untuk mengikuti ujian akhir yang sempat ditunda.
Sedari pagi, Enzo berada di apartment Roseanne, membantu gadis itu membereskan tempat tinggal sementaranya itu karena gadis itu begitu sibuk dengan revisi beberapa desain permintaan client nya di Jakarta.
Secangkir teh hangat dan sepiring cheese cake dengan whipped cream segar telah tersaji di atas meja granit.
Secara buru-buru, Enzo pun mengetuk pintu kamar gadis itu sebelum akhirnya membukanya dan melihat Roseanne yang begitu fokus mendesain sebuah gaun.
"Roseanne," panggil Enzo seraya berjalan mendekat, menumpukan kedua tangan pada senderan kursi dan meja gadis itu.
Si pemilik nama pun segera melepas air pods yang menyumpal telinganya dan tersenyum penuh rasa maaf pada Enzo.
"Enzo, aku minta maaf, aku malah sibuk di hari terakhir kamu di Milan," ucap Roseanne.
Pemuda itu tersenyum kecil, "gak masalah kamu sibuk, tapi kamu jangan sampai lupa makan dong."
"Eh?"
Roseanne pun segera meraih ponselnya dan melihat waktu yang tertera di sana, pukul 1 siang, gadis itu belum makan ataupun minum sedari pagi, pantas saja ia merasa lapar dan haus.
"Ya ampun sudah siang banget, ayo makan di luar-"
"Aku dah siapkan cheesecake favorit kamu, with whipped cream on top," potong Enzo, meluruskan tubuhnya kemudian menarik tangan gadis itu agar beranjak dari meja kerjanya itu.
Roseanne tersenyum seraya keduanya berjalan keluar dari kamar gadis itu.
Segeralah ia disambut dengan aroma manis dan lembut dari kue yang Enzo buat itu.
"Sebelum kita makan di luar ... kamu makan ini dulu buat recharge tenaga," ujar Enzo seraya menyerahkan garpu pada Roseanne.
Gadis itu tersenyum, "thank you, Enzo."
Sementara Roseanne mulai memakan cheesecake buatan Enzo yang menjadi favoritnya, pemuda itu memutuskan untuk duduk di hadapan gadis itu.
Memandangi Roseanne yang sedang makan akan selalu menjadi rutinitas favorit Enzo, terasa begitu menyenangkan.
"God, this is heavenly good," puji Roseanne yang membuat Enzo tersenyum.
"Thank you," sahut Enzo.
"Kamu buat banyak gak? Aku mau share ke nenek Beatrice sama kakek Fazio! Jeffian ajak aku ke sana lagi besok!" ucap Roseanne.
Walau rasanya hati terasa teriris saat mendengar nama Jeffian keluar dari mulut Roseanne, pemuda itu mengangguk kecil.
"Aku buat banyak, you can share it with them," balas Enzo yang membuat senyuman di wajah Roseanne merekah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] France and Italy
Fanfiction"Lo kira gue akan lepasin Roseanne gitu aja? Gak semudah itu, Jeff."