xxxi. the story she didn't know

1.2K 245 63
                                    

Double update! Check chapter sebelumnya kalau kamu belum baca!

•••

Roseanne duduk terdiam di samping mama Priti yang hanya diam saja di dalam mobil, perjalanan balik ke hotel tempat mama Priti menginap.

Gadis itu dapat melihat cara bernafas ibunya yang menjadi tampak cepat dan tidak beraturan itu.

Jujur saja, ia kini khawatir dengan kondisi sang ibu yang sedang tidak baik-baik saja itu, Roseanne yakin bahwa telah terjadi sesuatu.

"Ma," panggil Roseanne.

Mama Priti tidak bergeming, Roseanne pun meraih tangan sang ibu yang menekan pada jok belakang taksi yang mereka kendarai.

Tangannya terasa dingin dan bergetar, sungguh, apa yang terjadi?

Roseanne pun mengusap tangan mama Priti dengan lembut kemudian menempelkannya di pipinya, "mama kenapa?"

Mama Priti masih tidak bergeming, menolehkan kepala saja tidak.

Gadis itu ingin menelpon papa Richman tentang kondisi mama Priti tetapi mengingat tingkah ibunya berubah sejak bertemu dengan pria lain Roseanne merasa bahwa menelpon ayahnya bukanlah hal yang bagus.

"Ma, cerita sama Roseanne ya?" bujuk Roseanne lembut pada sang ibunda.

Namun Roseanne tidak mendapatkan respon yang ia harapkan.

Roseanne pun mengalihkan pandangannya ke ponsel, mengetikkan pesan balasan pada Jeffian yang menanyakan kabar diri nya dan juga sang ibunda yang jelas sekali tidak tenang itu.

Roseanne pun mengalihkan pandangannya ke ponsel, mengetikkan pesan balasan pada Jeffian yang menanyakan kabar diri nya dan juga sang ibunda yang jelas sekali tidak tenang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Layar ponsel itu menggelap, Roseanne membalikkan ponsel di pangkuannya lalu menatap ke luar jendela mobil dengan perasaan gundah.

Ia juga berharap apa yang terjadi tidak akan berdampak pada hubungannya dengan Jeffian, tetapi melihat bagaimana sang ibu bereaksi tampaknya sesuatu yang buruk benar-benar akan terjadi.

Gadis itu hanya berharap semua akan baik-baik saja, ia dan Jeffian akan baik-baik saja.

•••

Roseanne masuk ke dalam kamar hotel sang ibunda, membantu mama Priti melepas mantel panjang dan meletakkannya di kursi yang ada.

Rasa ingin mencerca sang ibunda dengan sejuta pertanyaan tertahan tepat di ujung lidahnya, peran sebagai seorang anak yang baik menahan curahan pertanyaan itu.

Mama Priti berjalan dengan sangat cepat, meletakkan tas di ranjang sebelum melepas heels yang ia kenakan, matanya kini berkaca-kaca.

[✔] France and ItalyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang