xxxiv. an unexpected dad

1.1K 212 46
                                    

Saat ini waktu telah menunjukkan pukul 1 siang. Mungkin kalian tidak tahu tetapi sedari pagi tadi Miguel mati-matian menahan Jeffian agar tidak berkunjung ke tempat Roseanne.

Entahlah, Miguel merasa bahwa itu bukanlah sebuah ide bagus. Karena bagaimana pun jika ia memposisikan diri sebagai Roseanne mungkin saja ia tidak ingin bertemu dengan Jeffian sama sekali.

"Gimana?" tanya Miguel.

"Gak diangkat."

Jeffian kembali menekan tombol hijau di ponsel nya. Pagi ini (dengan bantuan ayah nya) Jeffian berusaha menelpon mama Priti, berusaha untuk menjelaskan, berusaha untuk meluruskan, setidaknya berusaha untuk menunjukkan usahanya.

Namun sayang disayang, seperti diduga, tidak ada satu pun panggilan terjawab.

"Jeff, lebih baik lo tidur dulu deh, semalaman lo gak tidur sama sekali, gue gak mau ngerawat orang pingsan oke?"

Jeffian tidak mengindahkan omongan Miguel, ia masih berusaha melakukan panggilan telpon ke mama Priti.

"Halo?"

Kedua mata pemuda itu terbuka lebar, ia tampak lebih terkesiap saat mendengar suara menyambut dirinya di ujung telpon.

"Halo? Siapa ini? Istri saya sedang beristirahat-"

Jeffian sedang mendengar suara ayah dari Roseanne.

"Halo, o-om, perkenalkan saya Jeffian," ucap Jeffian berusaha memberanikan diri, hal ini turut menarik perhatian Miguel yang kini menatap ke arahnya.

Dan keheningan menyambut Jeffian.

"Saya Jeffian, pacar Roseanne-"

"Dengarkan saya, berhenti menghubungi istriku karena istriku tidak butuh penjelasan apapun dari mu. Dan berhenti menemui Roseanne, aku tidak akan pernah merestui hubunganmu dengan anak gadisku."

Panggilan itu kemudian terputus.

Jeffian menatap nanar ponselnya, merasa sakit hati dengan apa yang ia baru saja dengar.

"How's it, Jeff?" tanya Miguel penasaran, berjalan mendekat menghampiri pemuda itu.

Pemuda itu menggelengkan kepala sebelum akhirnya melempar ponselnya dan merebahkan tubuhnya kasar di atas sofa, memejamkan kedua mata dan menutup matanya dengan lengannya kemudian.

"I'm sorry, Jeff," ucap Miguel kemudian setelah melihat gelagat Jeffian yang cukup menjelaskan jawaban dari pertanyaan Miguel.

Miguel lalu mengecek ponselnya sendiri sebelum akhirnya ia bersuara, "oh iya, Enzo akan datang, gue rasa dia bisa bantu lo buat selesaikan semuanya, setidaknya sampai Enzo datang lo bisa tidur dulu, Jeff."

Jeffian tidak merespon ucapan Miguel dan Miguel anggap bahwa itu artinya Jeffian setuju dengan apa yang ia ucapkan.

"Alright, I better wash up right now."

•••

Papa Richman membantu mama Priti untuk duduk di atas ranjang. Keduanya telah sampai di kediaman Richman di Jakarta setelah 10 jam perjalanan dengan menggunakan private jet.

Hati sang suami merasa teriris perih melihat sang istri kembali pada kondisi terburuknya.

Oh, ingatkan papa Richman untuk tidak memukul Sion sialan itu yang berani-beraninya muncul kembali ke hadapan sang istri.

"Beristirahatlah sayang," ucap papa Richman, mengusap pucuk kepala sang istri.

Mama Priti mengangguk lemah sebelum akhirnya merebahkan tubuhnya di atas ranjang, tentu dibantu oleh sang suami.

[✔] France and ItalyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang