05

97 7 0
                                    

             HAPPY READING

"Sebelum memulai pelajaran, kalian kumpulkan buka pr kalian di meja."

"Bentar lagi ada drama nih." Bisik Sheila.
"Yoii." Balas Celine dengan seringai melihat wajah Senja yang ketakutan.

"Senja, mana buku pr kamu."

"Maaf bu, pr nya belum selesai." Ucap Senja dengan gugup.

"Kenapa enggak diselesaikan? Ibu kan sudah kasih waktu satu minggu."

"Saya minta maaf bu." Ucap Senja.

"Karena kamu udah tiga kali enggak ngerjain pr dari ibu, kamu ibu hukum bersihin kamar mandi cewek sampai bersih."

"Baik bu." Ucap Senja lalu pergi ke kamar mandi.

3 jam pun berlalu

"Waktunya sudah habis ya, kalian boleh istirahat. Ibu pamit dulu assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam." Ucap semua murid.

"Aku harus cepet - cepet ke kamar mandi sebelum trio sinting itu ke kamar mandi dan bikin ulah lagi." Batin Syafa.

"Syafa, tolong bantu ibu bawain buku ke ruang guru ya."

"Iy..iya bu." Balas Syafa.

"Aduhh, mana pake di suruh segala lagi." Batin Syafa.

Lalu Celine dan geng nya pun keluar dari kelas dan menuju kamar mandi.

"Duhh, mana mereka udah jalan ke sana lagi. Aku harus cepet - cepet supaya mereka enggak buat ulah lagi ke Senja." Batin Syafa.

Di kamar mandi

"Akhirnya tinggal dua lagi terus selesai." Ucap Senja.

Lalu Celine dan geng nya pun datang dan mengintip.

"Ehh ada ember tuh, kerjain mata empat yuk." Ajak Sheila.
"Pasti, dan wajib hukumnya." Balas Celine.

"Duhh kebelet pipis lagi." Ucap Senja lalu masuk ke kamar mandi.

"Cepet cepet. Zi, lo jagain pintu nya ya." Bisik Celine, lalu Celine pun masuk ke kamar mandi sebelah Senja.
"Shei cepetan, keburu selesai dulu tuh bocah di kamar mandinya." Bisik Celine.
"Bentar, berat tau." Balas Sheila.
"Lama banget sih, sini!." Bisik Celine.

Dan..

Byuurrrr

Celine pun mengguyur Senja yang berada di kamar mandi.

"Pasti ulah mereka." Batin Senja.

"Hahaha, basah kuyup ya?." Ucap Celine seraya tertawa puas saat Senja keluar dari kamar mandi dengan basah kuyup.

"Hehh!." Tiba - tiba Syafa datang.

"Pahlawan kesiangan datang." Ucap Zia.
"Yang satu minus, yang satu lagi miskin, cocok emang." Ucap Sheila.
"Kalian bisa enggak sih sehari aja enggak ganguin Senja. Dia enggak pernah gangguin kalian, tapi kenapa kalian ganggu." Ucap Syafa.

"Kenapa emang? Lo enggak suka? Orang tua gue itu penyumbang dana paling besar di sekolah ini, dan enggak ada yang bisa halangin gue buat lakuin apapun." Ucap Celine lalu pergi dari sana.

"Ya ampun Senja, kamu diem dulu di sini ya aku mau ngambil baju olahraga kamu di loker." Ucap Syafa.
"Iya, makasih banyak ya fa, ini kunci loker nya." Balas Senja seraya memberikan kunci.

Beberapa menit kemudian, Syafa pun datang dengan membawa baju olahraga milik Senja.

"Nih, kamu ganti baju dulu." Ucap Syafa.
"Aku ganti baju dulu ya." Balas Senja.

Beberapa menit kemudian, Senja pun sudah mengganti baju nya.

"Kita ke rooftop dulu yuk buat jemur baju kamu." Ajak Syafa.

Lalu mereka pun pergi ke rooftop.

"Aku bawa bekal, kita makan bareng ya." Ucap Syafa.
"Kamu makan sendiri aja, aku enggak laper kok." Balas Senja.
"Enggak usah bohong ke aku, udah ayo makan." Ucap Syafa.

"Tapi-"

"Udah makan." Ucap Syafa seraya memberikan Senja Sendok.
"Makasih banyak ya fa." Balas Senja tersenyum.

Dan mereka pun makan bersama di rooftop sembari memandang langit biru yang indah.

LANGIT SENJA  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang