36

62 4 0
                                    

             HAPPY READING

"Mama, papa!." Teriak Senja saat sampai dirumah.

"Apa sih teriak - teriak!." Ucap mama.

"Senja menang mah, pah." Ujar Senja senang seraya memperlihatkan pialanya.

"Beneran? Sini mama liat." Ucap mama seraya mengambil piala Senja.

Prakk..

Piala yang dengan susah payah Senja raih, tiba - tiba saja dibanting oleh mama dengan kasar.

"Mah?." Ucap Senja tak percaya.

"Apaan ini? Mama bilang kan harus juara pertama, kenapa dapet juara dua? Mama kan udah bilang kalo enggak bisa jangan ikut!." Ucap mama seraya membanting piala Senja.

"Enggak denger kata orang tua sih." Ucap papa datar.

"Dasar bodoh! Masih aja enggak bisa bangg..."

"Bisa enggak-." Senja memejamkan matanya berusaha mengontrol emosi yang kini memuncak.

"Bisa enggak mama sama papa hargain usaha Senja?."

"Bisa enggak mama sama papa liat usaha Senja?."

"SENJA! Kamu jangan lancang ya, mama lagu ngom.."

"BIARIN! BIARIN SENJA NGOMONG PAH! Kenapa sih mama sama papa enggak pernah bangga sama apa yang senja lakuin? Bisa enggak, sekali aja mama sama papa hargain Senja? Sekali aja mama sama papa apresiasi usaha Senja, bisa? Kenapa sih kalian selalu mojokin Senja? Seolah Senja itu anak paling bodoh dan enggak berguna didunia ini. Kenapa Senja selalu salah dimata mama sama papa? Senja salah banget ya kalau misalkan Senja minta mama sama papa hargain Senja? Sebenernya Senja anak mama sama papa bukan sih? Ah, atau anak mama sama papa itu cuma Afzha doang? Hahaha pantes aja." Senja mengeluarkan semua yang selama ini dia tahan.

"Jaga omongan kamu!." Bentak papa dengan amarahnya.

"Kenapa? Papa mau tampar Senja, TAMPAR PAH! Ayo sini tampar, tampar sepuas papa."

"Senja capek mah, pah. Senja capek selalu ngalah. Senja capek selama ini diem aja, SENJA CAPEK! Hiks..hiks..hiks."

"Sekali aja kalian liat Senja, bisa enggak? BISA ENGGAK KALIAN LIAT SENJA KAYAK APA YANG SELALU KALIAN LAKUIN SAMA AFZHA?." Teriak bumi dengan penuh amarah.

Rasa marah, sakit, kecewa, semua meluap bersama teriakan itu.

"Senja cuma mau mama sama papa apresiasi semua usaha Senja. Senja cuma mau diperlakukan adil disini mah, pah!."

"SENJA CAP-."

Plakk..

"Anak kurang ajar!." Ucap mama.

"Liat, bahkan mama malah nampar Senja disaat Senja minta keadilan dikeluarga ini, hahaha lucu ya."

Senja lalu mengambil pialanya lalu beranjak pergi darisana dengan penuh amarah.

"Senja pergi!."

Amarah dan kekecewaan bahkan masih tersisa di relung hati anak itu.

Dia menjatuhkan dirinya ditepi jalan dan menangis.

LANGIT SENJA  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang