17

60 5 0
                                    

             HAPPY READING

"Sya, aku ke kamar mandi dulu ya. Kamu disini aja." Ucap Senja.
"Iya, jangan lama - lama ya." Balas Syafa.

Kemudian Senja pun bangkit dari duduknya dan pergi ke kamar mandi. Saat Senja keluar dari kamar mandi tiba - tiba ada yang mengambil kacamatanya dari belakang.

"Kacamata aku!." Ucap Senja.
"Kira - kira, nih kacamata enaknya gue apain ya? Gue buang ke tempat sampah atau gue lempar dari lantai atas?." Ucap Celine seraya mengayun - ayunkan kacamata Senja.

"Balikin kacamata aku." Ucap Senja seraya mencoba mengambil kacamatanya dari tangan Celine.
"Enggak semudah itu." Ucap Celine.
"Kenapa? Enggak bisa liat ya? Kasiaan." Ucap Zia.
"Kalo menurut gue sih, injek aja kacamata nya biar remuk." Ucap Sheila.

"Jangan! Jangan rusakin kacamata aku, aku mohon jangan." Ucap Senja.
"Kalo gue enggak mau gimana?." Ucap Celine.
"Aku mohon balikin kacamata aku." Ucap Senja seraya terus mencoba mengambil kacamatanya dari tangan Celine.

"Pegangin tangan dia." Perintah Celine.

Sheila dan Zia pun lalu memegangi tangan Senja.

"Lepasin aku! Kalian mau apain aku? Balikin kacamata aku!." Teriak Senja.

"Gue injek sekarang ya." Ucap Celine.

"Jangaaann!." Teriak Senja.

Kemudian Celine menaruh kacamata Senja dibawah lantai dan bersiap untuk menginjaknya. Saat Celine hendak menginjaknya, tiba - tiba ada yang menahan kakinya.

"Opp..oppaa." Ucap Celine terkejut.
"Bisa enggak sih lo jangan jahat!." Ucap Langit ketus.
"Ak..aku cuma bercanda kok. Iy..iya kan? Kita cuma bercanda." Ucap seraya melirik ke teman - temannya.
"Iya kok kita cuma lagi bercanda, iya kan Senja?." Ucap Sheila dan Senja hanya diam.

"Sekarang lo semua pergi!." Ucap Langit.
"Tap..tapi-." Ucap Celine.
"Gue bilang pergi!." Teriak Langit.

Celine dan geng nya pun akhirnya pergi dari sana.

"Lo enggak papa?." Tanya Langit seraya memberikan kacamata pada Senja.
"Aku enggak papa, makasih banyak ya. Dan, maaf karena aku belum bisa ganti Hp kamu." Ucap Senja.

"Tenang aja, yang penting lo enggak kabur. Gue masih punya Hp yang lain kok. Sorry kalo misalkan waktu itu gue emosi. Soalnya lo jatuhin Hp gue disaat gue lagi telfonan sama oma gue." Jelas Langit.
"Maaf yaa." Ucap Senja.

"Bilang maaf mulu daritadi. Oh ya, kenalin nama gue Langit." Ucap Langit.
"Nama aku-." Belum selesai Senja bicara, tiba - tiba Langit memotong kalimatnya.
"Senja kan?." Ucap Langit.
"Iya, nama aku Senja." Balas Senja.

"Btw, lo sering dijahatin sama mereka?." Tanya Langit.
"Hmm, enggak kok." Balas Senja.

Dan kemudian ada teman Langit yang datang.

"Lang! Sini!."

"Gue duluan ya." Ucap Langit seraya berlari mendekati temannya.

LANGIT SENJA  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang