11

105 7 0
                                    

             HAPPY READING

kriinggg...

"Sekarang kalian boleh istirahat yaa." Ucap bu Wahyu.

"Tuh bocah pergi mana coba." Tanya Naresh.
"Mana gue tau, kantin yuk." Balas Langit.

Langit dan Naresh kemudian pergi ke kantin untuk memberi makan cacing diperut mereka yang sedari tadi kelaparan.

"Wahh, enak banget ya lo. Gue daritadi dikelas kelaperan, lo malah enak - enakan makan disini." Ucap Naresh saat melihat Haidar yang sedang duduk cantik sembari makan.
"Cobain lah godain bu Wahyu, biar bisa keluar." Balas Haidar.

"Mikir woy, mungkin sekarang perut lo keisi dan lo enggak usah pusing mikirin pelajaran nya bu Wahyu karena tinggal pake jurus andalan lo, lo bisa keluar kelas. Tapi, belum tentu rapot lo keisi dan suatu hari lo bakal pusing mikirin gimana caranya supaya lulus karena nilai matematika lo NOL." Ucap Langit.
"Iya iya gue paham, mentang - mentang lo pinter." Dumel Haidar.

"Oppaa!." Teriak Celine seraya berlari mendekati Langit.

"Mau ngapain lagi coba tuh cewek." Ucap Langit seraya mengacak - acak rambutnya.
"Dasar cowok enggak bersyukur lo, disukain cewek malah kabur." Ucap Haidar.

"Oppa, ini aku bawain oppa nasi goreng, di makan yaa." Ucap Celine seraya menyodorkan paper bag pada Langit.
"Sorry, gue enggak laper." Balas Langit.

Krucuk krucuk..

Tiba - tiba perut Langit berbunyi tanpa permisi.

"Tadi itu suara apa ya?." Ucap Celine.
"Gue enggak denger apa - apa tuh." Balas Langit.

"Hahaha, oppa lucu banget sih. Kalau laper tuh makan bukannya bohong. Nih, dimakan yaa." Ucap Celine seraya menyerahkan bawaan ke tangan Langit.
"Kalo gitu aku duluan ya, muachhh." Lanjutnya seraya mencium pipi Langit lalu pergi. Sedangkan Langit malah bengong karena mendapat ciuman yang mendadak.

"Wahh, belum apa - apa dah nyosor aja tuh cewek." Ucap Naresh.
"Itu namanya berkah, hahaha." Ucap Haidar.
"AAAKHH PIPI GUE TERNODAI!." Teriak Langit.

                           🌸🌸

"Liat deh gelang aku bagus banget kan?."

"Bagus banget iihh, pasti mahal ya?." Ucap Diva.

"Pasti, ini kan asli. Gue enggak pernah pake barang kw, soalnya gue bisa gatel - gatel. Terus juga gue tuh belinya di London, dan ini tuh modelnya gue custom sendiri."

"Jam tangan nya Afzha kalah saing nih." Goda Diva.

"Beli yang lebih mahal lagi dong, orang tua lo kan kaya."

"Oke, gue bakal beli yang lebih mahal daripada gelang itu." Balas Afzha.

"Gitu dong."

LANGIT SENJA  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang