HAPPY READING
"Berhenti disini aja." Ucap Senja.
"Lho kenapa?." Balas Langit.
"Enggak papa, lagian udah deket juga. Oh iya, ini jaket kamu. Makasih udah minjemin aku." Ucap Senja.
"Iya sama - sama, kalo gitu gue langsung pulang ya." Ucap Langit dan langsung pergi dari sana.Setelah beberapa menit berjalan, Senja pun sampai di rumah nya.
"Assalamu'alaikum." Ucap Senja.
"Tuh anaknya udah pulang!." Teriak Afzha yang sedang duduk diruang depan.
"Ada apa?." Tanya Senja.Lalu, papa dan mama pun datang dengan raut wajah marah. Dan tiba - tiba..
Plakkk..
Tangan mama dengan segan menampar pipi Senja.
"mama." Ucap Senja tak percaya.
"Dasar anak kurang ajar!." Bentak papa.
"Pastesan kamu enggak pernah ngerjain pr, kelakuan kamu disekolah aja ternyata begini. Liat tuh adik kamu, diem dirumah ngerjain tugas. Enggak kayak kamu, setiap hari pulang malem. Enggak usah pulang kamu sekalian!." Bentak mama dengan emosi yang membara."Pantesan setiap hari lo pulang malem, atau jangan - jangan-. Hah, gue enggak nyangka sih. Ternyata lo itu sok polos diluar busuk didalam." Ucap Afzha.
"Mama sama papa kenapa? Aku enggak ngerti? Hiks..hiks..hiks." Ucap Senja seraya menangis."Liat nih." Ucap Afzha seraya menunjukkan sebuah foto dan video pada Senja, dan ternyata itu adalah dirinya dan Langit saat dikantin tadi.
"Tap..tapi itu enggak seperti yang mama sama papa pikirin. Aku enggak pacaran sama dia." Ucap Senja mencoba menjelaskan.
"Alahh, enggak usah ngeles lo. Udah ada buktinya juga." Ucap Afzha."Tapi-."
"Dasar anak enggak tau diri, bisanya malu - maluin orang tua terus. Sekarang kamu cuci piring abis itu masuk kamar!." Bentak mama.
Senja pun langsung pergi ke dapur dan mencuci piring.
"Kasian, makanya jadi anak tuh yang nurut supaya disayang orang tua." Ucap Afzha.
"Kamu kenapa lakuin itu?." Tanya Senja.
"Sengaja, supaya lo dimarahin." Ucap Afzha seraya tersenyum jahat.
"Kamu kok gitu sih? Aku punya salah apa sama kamu?." Tanya Senja.
"Kenapa emangnya? Lo enggak suka?." Balas Afzha seraya mendorong Senja. Dan tanpa sengaja, Afzha menjatuhkan gelas.Melihat itu, Afzha langsung mengambil gelas lain dan memukulkannya pada rahangnya.
"Kamu ngapain?." Tanya Senja.
"Mama!." Teriak Afzha.
"Ada apa lagi sih?." Tanya mama."Ya ampun, kamu kenapa?." Tanya mama lagi saat melihat rahang Afzha yang merah.
"Itu tuh, Senja lemparin gelas ke muka aku gara - gara tadi aku tunjukin video itu ke mama sama papa." Jelas Afzha."Eng..enggak kok mah. Senja enggak ngapain - ngapain Afzha." Ucap Senja.
"Dasar kurang ajar! Sini kamu!." Bentak mama seraya mengambil pecahan gelas tadi lalu menyesetkannya pada tangan Senja."Mama sakit! Hiks..hiks..hiks..ampun mah." Tangis Senja.
"Sekali lagi kamu lukain Afzha, mama enggak akan segan - segan ngusir kamu!." Bentak mama seraya mendorong Senja lalu mengajak Afzha ke kamar.Setelah selesai mencuci piring, Senja langsung pergi ke kamarnya. Tapi, saat hendak ke kamar, Senja melihat pintu kamar Afzha sedikit terbuka. Dan disana terdapat mamanya yang sedang duduk diatas kasur Afzha seraya mengobati rahang Afzha.
Melihat itu, hati Senja benar - benar sakit. Kenapa orang tua nya memperlakukannya tidak adil. Apa yang salah dengan Senja? Sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah meminta apapun selain kasih sayang orang tua nya.
Senja langsung masuk ke kamarnya, lalu mengobati lukanya. Luka yang sama sekali tidak akan pernah sembuh sampai kapanpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT SENJA (End)
أدب المراهقين🚫 DON'T COPY MY STORY PLEASE❗🚫 Ini bukan lah kisah tentang pemandangan langit senja saat sore hari. Tapi tentang pahit nya hidup bagi seorang gadis bernama Senja. Senja selalu merasa hidup nya seperti senja yang indah namun dekat dengan malam yang...