07

109 8 0
                                    

             HAPPY READING

Karena hari ini Senja ada jadwal piket, Senja pun datang pagi dan membersihkan kelas. Lalu tak lama kemudian, Syafa pun datang.

"Senjaa." Ucap Syafa.
"Tumben dateng nya pagi banget." Balas Senja.
"Aku biasa dateng pagi kok. Bentar deh, kok muka kamu pucet, kamu sakit? tangan kamu juga ini kenapa?." Ucap Syafa saat melihat wajah Senja yang pucat dan tangan Senja yang memar.

"Aku enggak sakit kok. Oh ini, tadi aku enggak sengaja kena gagang pintu." Balas Senja.
"Bener?." Tanya Syafa.
"Buat apa coba aku bohong." Balas Senja.
"Ya udah, aku bantuin nyapu ya." Ucap Syafa dan Senja pun mengangguk seraya tersenyum.

Beberapa mata pelajaran pun sudah berlalu, dan sekarang saatnya stirahat.

"Kamu mau ke kantin enggak?." Tanya Syafa, lalu Senja pun menggelengkan kepalanya.
"Kenapa? Kamu enggak bawa uang?." Tanya Syafa.
"Iy..iya. tadi aku buru - buru jadi uang nya ketinggalan. Tapi aku bawa air minum kok." Balas Senja.
"Ya udah kita makannya barengan aja." Ajak Syafa.
"Enggak usah, kamu makan sendiri aja. Aku masih kenyang kok." Balas Senja.
"Udah enggak papa, kita makan di sana aja yuk." Ajak Syafa seraya menunjuk salah satu kursi yang ada di taman sekolah.

Lalu mereka pun duduk dan makan bersama. Lalu sesaat kemudian Celine dan temennya pun datang.

"Ehh maaf, sengaja." Ucap Celine seraya tersenyum jahat setelah menumpahkan minuman ke makanan Senja.
"Emang enak ya makan nasi di campur es jeruk?." Ejek Sheila. Senja hanya bisa diam seraya menatap nasi nya yang bercampur dengan jus jeruk.

"Kalian jahat banget sih!." Ucap Syafa.
"Kenapa? Enggak suka? Kalo gitu lo keluar aja dari sekolah ini." Balas Zia.
"Orang kalian yang salah kok kenapa harus aku yang keluar." Ucap Syafa.
"Karena lo itu miskin, dan orang miskin enggak pantes sekolah disini." Ucap Sheila.

"Ayo Senja kita pergi, orang waras mah ngalah aja." Ucap Syafa seraya menatap Sheila sinis lalu menggandeng Senja dan pergi dari sana.

                            🌸🌸

Di sisi lain

"Kamu berbohong aku pun percaya
Kamu percaya aku bohongi
Coba kau fikir, masa kamu bohong
Terus aku diemin
Kau tinggalkan aku aku persilahkan
Kau dengan yang lain aku persilahkan
Tak usah tanya kenapa
Aku pengennya udahan." Lantunan musik yang merusak telinga pun keluar dari bibir Haidar.

"Lo kenapa? Abis mutusin cewek lagi?." Tanya Langit, lalu Naresh pun mengangguk.
"Punya hobi tuh yang bermanfaat dikit kek, cover lagu gitu misalnya. Lah lo, hobi kok mutusin cewek. Kena karma baru tau rasa lo." Balas Langit.

"Minggir minggir seblak prince datang." Ucap Haidar.
"Badan doang L-men, makannya seblak." Balas Naresh.
"Lo belum tau aja kenikmatan seblak." Balas Haidar.

"Lo dari tadi cemberut bae dah, cerita napa cerita." Ucap Haidar seraya memakan makanan favoritnya.
"Biasa, abis mutusin ceweknya." Balas Langit, Haidar hanya berOH ria.

"Senyum dikit napa, jadi cowok tuh jangan judes - judes, nanti cewek pada kabur. Kayak gue dong, setiap pagi di awali dengan senyuman." Ucap Haidar.
"Awali pagi tuh dengan sarapan bukan senyuman bangsul. Kemarin gue ikutin saran lo awali pagi dengan senyuman jam 8 gue udah laper lagi tuh." Balas Langit, Haidar hanya diam seraya memasang wajah polos nya.

LANGIT SENJA  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang