23

52 5 0
                                    

             HAPPY READING

"Senjaa!." Teriak Langit.
"Kenapa?." Tanya Senja.
"Lo mau langsung pulang?." Tanya Langit.
"Kenapa emang?." Balas Senja bingung.
"Lo pulang sama siapa?." Tanya Langit.
"Sendiri." Balas Senja.

"Gue anterin ya." Ucap Langit.
"Bentar deh, kamu tuh aneh banget tau enggak. Tadi tiba - tiba ngajak aku makan dan ngaku - ngaku kalo aku itu pacar kamu, dan sekarang kamu malah mau anterin aku." Balas Senja.

"Ya emangnya salah kalo gue baik sama lo." Ucap Langit.
"Ya enggak, maksudnya kayak aneh aja gitu. Lagian juga kita kan baru pertama kali ngobrol bareng dan kamu nganggep aku kayak sama temen lama aja." Balas Senja.
"Gue orang nya gitu, kalo orang yang gue temuin baik pasti bakal cepet akrab." Ucap Langit.

Dan tanpa sadar, mereka sekarang sudah hampir menuju gerbang.

"Jadi gimana? Mau gue anterin enggak?." Tanya Langit.
"Enggak usah, aku bisa pulang sendiri. Lagian aku enggak langsung pulang." Balas Senja.
"Lo mau kemana? Oh gue tau, lo mau kerja kan?." Ucap Langit.

"Jangan keras - keras ngomong nya, iya aku mau kerja. Jangan bilang ke siapapun ya." Ucap Senja.
"Kalo lo mau gue enggak cepu, gue ikut lo kerja." Balas Langit.
"Kamu ngapain ikut aku?." Tanya Senja.
"Enggak ada penolakan, lo tunggu dulu disini  gue mau ngambil motor. Awas aja kalo sampe lo pergi." Ucap Langit, Senja hanya menghela nafas pasrah.

                         🌸🌸

"Langit kemana? Ini motornya masih ada disini. Gue fikir tuh anak udah pulang." Ucap Naresh.
"Kalo motornya ada disini, orang nya masih disini lah. Gitu aja kok ribut sih." Ucap Haidar seraya merapihkan rambutnya didepan spion.
"Ck, kalo misalkan lo ilang, gue enggak bakal bantu nyariin lo." Ucap Naresh.
"Gue enggak butuh bantuan lo, makasih." Balas Haidar dengan wajah songong.

"Wahh, songong amat nih bocah." Ucap Naresh seraya mengunci leher Haidar dengan lengannya.
"Lep..pasiiin." Ucap Haidar terbatah - batah seraya mencoba melepaskan lengan Naresh.

"Woyy, lo berdua daritadi ribut mulu. Pulang!." Ucap Langit seraya menaiki motornya.
"Uhuuk..uhuuk gila lo!." Ucap Haidar seraya menatap sinis Naresh.
"Mumpung hari ini latihan libur, nongkrong yok." Ajak Naresh.

"Gue sibuk." Balas Langit.
"Sibuk ngapain lo?." Tanya Haidar.
"Lo enggak perlu tau." Balas Langit dan langsung pergi dari sana.

LANGIT SENJA  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang