24

52 5 0
                                    

             HAPPY READING

"Assalamu'alaikum." Ucap Senja.
"Wa'alaikumsalam, ehh Senja udah pulang. Sama temennya ya?." Ucap bu Inah dan dijawab anggukan Senja.
"Sari mana bu?." Tanya Senja.
"Ada dibelakang." Balas bu Inah.

"Kamu duduk aja dulu." Ucap Senja.
"Enggak, gue ikut lo ke belakang. Enggak papa kan bu kalo saya bantu temen saya, ibu enggak usah bayar saya kok." Ucap Langit.
"Iya enggak papa." Ucap bu Inah.
"Tuh, yang punya nya aja ngizinin kok." Ucap Langit.
"Terserah kamu aja deh." Balas Senja seraya pergi ke dapur.

Dorrr!

"Aaahh." Seketika Sari menjerit kaget saat diteriaki Senja dari belakang.
"Hahaha." Seketika Senja pun tertawa.
"Iihh, kakak jail banget sih." Ucap Sari seraya mengerutkan bibirnya.
"Hahaha iya iya maaf, abisnya kamu ngelamun sih." Ucap Senja seraya memeluk Sari.

"Itu siapa kak?." Tanya Sari.
"Itu temen aku, namanya Langit." Balas Senja.
"Hai." Sapa Langit.
"Hai." Balas Sari.
"Temen kakak mau kerja disini juga?." Tanya Sari.
"Enggak, dia cuma iseng doang." Jelas Senja.

"Lo kerjanya bagian apa?." Tanya Langit.
"Nganterin pesenan." Balas Senja.
"Disini enggak ada pegawai laki - laki?." Tanya Langit.
"Enggak ada, pegawai satu - satunya ya cuma kak Senja." Balas Sari.

"Disini masih cari pegawai baru enggak sih?." Tanya Langit.
"Masih sih. Tapi ya gitu, enggak ada yang mau kerja disini. Mungkin karena tempat nya yang kecil." Jelas Sari.
"Berarti kalo gue kerja disini bisa dong?." Tanya Langit.
"Kakak mau kerja disini." Tanya Sari.
"Lah kok tiba - tiba mau kerja disini." Ucap Senja.

"Kalo gue mau kerja disini emang kenapa? Lo takut gaji lo dibagi dua sama gue? Lagian gue juga mau kali nyari uang sendiri dan enggak ngandelin uang dari orang tua." Ucap Langit.
"Bagus sih kalo kakak kerja disini. Kerjaan kak Senja jadi enggak double." Ucap Sari.
"Ya udah sana bilang ke ibu Inah." Titah Senja.

Lalu Langit pun meminta izin kerja disana dan terima.

"Apa katanya?." Tanya Senja.
"Gue diterima kerja disini." Balas Langit girang seraya memeluk Senja.
"Ehem." Dehem Sari.
"Langiiit!." Teriak Senja seraya mendorong Langit.
"Sorry, refleks tadi." Ucap Langit tersenyum.

Dan tak lama kemudian, beberapa pembeli pun mulai datang satu persatu.

"Kak Senja, ini meja no 7 ya."

"Kak Langit, tolong anterin ini ke Perumahan Rembulan dong, rumah no 12."

Dan tanpa terasa, hari pun sudah mulai gelap. Senja pun langsung membersihkan lantai dan Langit membersihkan meja, sedangkan Sari mencuci piring di belakang.

"Bu, kita pamit yaa." Ucap Senja.
"Iya, hati - hati ya." Balas bu Inah seraya memberikan Senja dan Langit mie.
"Iya, assalamu'alaikum." Ucap Senja dan Langit bersamaan.
"Wa'alaikumsalam." Balas bu Inah.

LANGIT SENJA  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang