31

55 5 0
                                    

              HAPPY READING

"Anak - anak, karena sebentar lagi kalian perpisahan. Jadi bulan depan kalian akan mengadakan recital modern. Dan orang tua kalian harus hadir ya. Dan kalian semua wajib tampil. Kalian boleh tampil sebagai grup maupun single ya."

"Iya bu."

"Kalau begitu ibu pamit ya, kalian boleh istirahat."

"Senja, nanti kita tampil berdua ya." Ujar Syafa dan dijawab anggukan Senja.

Lalu mereka pun pergi ke kantin untuk membeli minum.

"Senja!." Panggil Langit seraya melambaikan tangannya tinggi.
"Ada apa?." Tanya Senja.
"Enggak papa, gue cuma mau ngajak lo duduk disini." Balas Langit.

"Lo berdua nanti waktu acara recital modern tampil berdua? Kalian mau nampilin apa nanti?." Tanyanya lagi seraya meminum jus.
"Iya, kita sih mau nya nyanyi aja biar enggak terlalu ribet latihannya." Ujar Syafa.
"Berarti kita sama dong." Balas Langit.

"Seblak prince datang, minggir lo!." Ucap Haidar seraya menyenggol Langit.
"Apaan sih lo, tempat duduk masih lega juga." Protes Langit.

🌸🌸

"Happy birthday mama!." Ucap Afzha seraya membawa kue.

"Waah, makasih banyak sayang." Balas mama seraya mencium kening Afzha.

"Sekarang mama make a wish abis itu tiup lilinnya." Ujar Afzha.

Lalu mama pun meniup lilinnya.

"Yeayy, ini hadiah buat mama." Ucap Afzha seraya memberikan mamanya hadiah.

"Makasih ya sayang." Balas mama.

Lalu mama pun membuka hadiah itu. Dan ternyata, hadiah yang Afzha berikan adalah tas yang selama ini mama inginkan.

"Ya ampun, ini beneran?." Ucap mama tak percaya.
"Beneran mah, dijamin asli bukan KW. Ini tuh aku belinya pake uang jajan aku. Aku rela enggak jajan asalkan mama seneng." Ucap Afzha.
"Ya ampun, kamu rela enggak jajan cuma buat beliin mama tas ini?." Tanya mama dan Afzha mengangguk.
"Mama janji besok - besok uang saku kamu mama naikin." Ucap mama seraya memeluk Afzha.

"Papa enggak ngasih mama hadiah?." Tanya Afzha.
"Papa mah ngasih hadiah nya nanti aja, enggak sekarang." Ujar papa.

"Mama, ini hadiah dari aku." Ucap Senja.
"Ngasih hadiah apa lo? Pasti murah." Ujar Afzha.

Mama pun langsung mengambil hadiah dari Senja dan membukanya.

"Hadiah apaan kayak gini? Kamu cuma ngasih mama hadiah ini? Bahkan mama bisa beli 7x kali lipat daripada ini." Ucap mama saat melihat hadiah Senja yang ternyata adalah kalung emas. Lalu, dengan kasar mama mematahkan kalung itu kan melemparnya.

"Kenapa dirusak mah? Padahal Senja susah payah buat beliin kalung itu untuk mama." Jelas Senja seraya mengambil kalungnya.

"Mama enggak peduli kamu beli kalung itu darimana, lagian juga mama minta hadiah dari kamu." Ucap mama.

"Mah, besok kan libur. Gimana kalo kita liburan buat rayain ulang tahun mama." Ucap Afzha.
"Ide bagus tuh, besok kita pergi ke pantai." Balas mama.
"Beneran mah." Ucap Senja senang.

"Kamu enggak usah ikut, diem dirumah." Ucap mama.
"Kok gitu mah." Balas Senja.
"Udah enggak usah ngebantah, sana masuk kamar." Ucap mama.

Didalam kamar, Senja duduk dimeja belajarnya seraya menatap kalung tersebut.

"Kenapa harus dirusak mah? Padahal kalo mama enggak suka, mama bisa balikin ke aku. Mama enggak tau perjuangan aku buat beli kalung ini." Batin Senja.

LANGIT SENJA  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang