HAPPY READING
"Ada yang bisa jawab soal tersebut?." Tanya bu Wahyu.
"Haidar ayo maju." Lanjut bu Wahyu. Yang panggil pun langsung terlonjak dari aktivitas nya yaitu bermain game dengan Hp nya yang disembunyikan di bawah meja.
"Sa..saya bu?." Bukannya maju dan menjawab soal yang diberi, Haidar malah balik bertanya.
"Kamu fikir di kelas ini yang nama nya Haidar ada berapa, ayo cepet maju." Balas bu Wahyu."Hmm, sebelumnya saya mohon maaf saya tidak bisa menjawab soal tersebut karena mata saya mendadak burem bu." Jelas Haidar dengan polos nya.
"Jangan banyak alasan kamu! Kamu fikir ibu enggak tau apa kalo kamu tuh daritadi enggak merhatiin materi yang ibu kasih, kamu main Hp kan?." Ucap bu Wahyu."Nah itu ibu tau, siswa di kelas ini bukan saya doang bu, suruh aja tuh si Dio yang maju." Balas Haidar seraya memasang wajah tak bersalah.
"Si bangke, kenapa jadi gue yang di suruh maju." Ucap Dio."Haidar!." Ucap bu Wahyu kesal.
"Iya bu iya, maaf. Lagian bu Wahyu A5 kayak cewek pms aja, marah - marah mulu. Sabar bu, kalo ibu marah - marah terus nanti cepet tua lhoo." Balas Haidar."Saya emang perempuan Haidar, dan berhenti panggil saya Wahyu A5! Nama saya Wahyu Geraldine!." Jelas bu Wahyu frustasi.
"Anjay, nama Geraldine terlalu subhanallah buat ibu yang astagfirullah. Mending Wahyu A5 bu, namanya mirip daging sapi premium." Ucap Haidar.
"Haidarr!." Teriak bu Wahyu geram, bahkan wajahnya sudah memerah karena kesal.
"Dalem sayang." Balas Haidar.
"Sayang sayang, Keluar kamu dari kelas!." Ucap bu Wahyu.
"Kenapa enggak daritadi aja sih sayang." Balas Haidar.
"Haidar! Yang sopan kamu! Cepet keluar!." Bentak bu Wahyu.
"Oke." Balas Haidar lalu melenggang keluar."Temen lo tuh." Ucap Langit.
"Fix, bukan temen gue itu." Balas Naresh.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT SENJA (End)
Teen Fiction🚫 DON'T COPY MY STORY PLEASE❗🚫 Ini bukan lah kisah tentang pemandangan langit senja saat sore hari. Tapi tentang pahit nya hidup bagi seorang gadis bernama Senja. Senja selalu merasa hidup nya seperti senja yang indah namun dekat dengan malam yang...