Apakah dari kalian ada yang mau mengorbankan nyawa kalian hanya untuk bertemu dengan idola?
Normalnya pasti jawabnya tidak. Namun jawab itu akan berganti iya, begitu pertanyaannya ditujukan untuk Ha Rin.
Ketika Oh Ha Rin mendapatkan buku catatan aj...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam hari sebuah kafe dengan pemandangan jalan raya dan lampu kerlap-kerlip yang terlihat indah. Keadaan kafe tersebut terlihat ramai dengan pengunjung sedang menikmati berbagai macam hidangan yang mereka pesan. Hampir keseluruhan pengunjung adalah sekelompok mahasiswa namun ada beberapa pelajar SMP dan SMA.
Di antara mereka semua yang sedang bersenang-senang, seorang gadis lebih memilih membaca soal tugas yang harus mereka kerjakan. Sejak tadi belum ada satupun soal yang dia kerjakan.
"Ha Rin."
Sang pemilik nama yang merasa terpanggil melirik wanita berambut hitam sebahu yang duduk di sampingnya. "Emm?"
"Kenapa kau hanya mengaduk makananmu dan tidak memakannya?"
Mendengar perkataanya, Ha Rin menunduk menatap jjajangmyeon yang masih utuh namun terlihat berantakan. Sepertinya sejak tadi dia sibuk melamun karena sibuk dengan pikirannya.
Ha Rin meletakan garpu lalu tangannya bergerak meraih minuman. Minuman botol kecil yang memiliki gambar lucu dengan kedua mata yang bewarna hijau dan mulutnya yang terlihat garis melengkung ke atas bewarna orange.
"Aku tidak berselera." Jawabnya di sela-sela minumnya.
Dia sungguh tak bersemangat mengikuti acara ini. Entah kenapa ada perasaan buruk, hatinya sejak tadi tak tenang ingin menemui pacarnya. Dia merasa akan ada hal buruk yang akan terjadi.
"Yang lain persen kopi kau malah minum banana milk." Eun Ha berucap santai menyindir Ha Rin di balas dengannya mengangkat kedua bahunya.
Saat Eun Ha ingin kembali berbicara sebuah suara menghentikannya. Suara yang ternyata berasal dari Goo Hee yang duduk tepat di depannya.
"Ha Rin bisa minta tolong pesenin minuman. Apapun itu gak papa, ini gue kepedasan banget." Ucap Goo Hee dengan kedua tangannya mengibaskan mukanya dengan tangan.
"Makannya udah gue bilang jangan pesan itu. Sok-sok sih Lo. Udah tahu anti pedes tetep aja pesan." Na Ra menggelengkan kepalanya kembali melanjutkan makannya.
"Rin." Panggil Goo Hee yang menyadarkan lamunan Ha Rin.
'Entah ini perasaan aku aja atau gak. Aku merasa Goo Hee mencurigakan.' Ucap Ha dalam hati.
"O-oke. Tunggu sebentar."
Ha Rin langsung cap cus menuju tempat pesan. Dia melihat menu minuman yang menurutnya segar lalu tak lama minuman itu datang. Dengan hati-hati Ha Rin membawanya dan meletakkan di meja depan Goo Hee.
Saat meletakkan minuman Ha Rin melihat tatapan mereka yang mulai berbeda menatapnya. Lalu mata Ha Rin melirik punggung Goo Hee menunggu sesuatu.
"Duduk samping gue. Ada yang perlu gue omongin."
Ha Rin tak menjawab dia hanya tersenyum namun senyuman itu berarti lain bukan senyuman senang melainkan senyuman seperti dia sudah menduga akan terjadi sesuatu. Yang sadar senyuman itu hanya Min Ho yang kebetulan duduk di sisi kanan Goo Hee tempat Ha Rin meletakan minuman untuk Goo Hee.
