Presdir Lee sedang berada di kantornya yang sudah lama tidak dia kunjungi. Matanya menelisik sekitar dan berhenti saat menemukan penangkap mimpi tergantung di gantungan baju.
Min Ho tersenyum menatap benda itu lekat. "Maaf aku jarang datang." Ucapnya berbicara sendiri seolah menganggap penangkap mimpi itu hidup.
Min Ho memalingkan wajahnya ke arah kaca yang memperlihatkan gedung-gedung pencakar langit. "Shin Hye, apa kau tahu? Tatapan putrimu saat menatapku terlihat berbeda dan itu membuatku takut. Aku takut, Ha Rin akan melupakanku sama seperti dia melupakan Jungwon."
Min Ho mengambil penangkap mimpi itu. "Bukankah aku terlihat egois. Aku ingin ingatan Ha Rin kembali tapi di satu sisi aku tidak ingin itu terjadi. Aku tidak ingin Ha Rin mengingat kematian mu."
Terdengar ketukan pintu masuklah seorang pria tua memakai jas abu-abu berjalan menghampiri Min Ho. "Apakah aku mengganggumu? Jika iya, aku akan datang nanti?" Ucapnya bersiap ingin berbalik pergi.
"Tidak, katakan ada apa?" Ucapnya sambil meletakkan kembali penangkap mimpi di tempatnya semula.
Kemudian Sekretaris Yoon menyodorkan daftar tamu yang akan menghadiri pesta pertunangan yang akan datang. Ada 70 tamu, masing-masing akan datang bersama keluarga mereka beserta murid SMA Jaehwa. Min Ho mengambil berkas itu melihat semua daftar nama.
"Bukankah ini terlalu banyak? Kau tahu Ha Rin tidak suka keramaian." Ucapnya tak suka meletakkan berkas di meja.
"Aku tahu, jika Ha Rin tak nyaman kita bisa mempercepat acara atau mengakhirinya di tengah acara. Aku tidak mungkin tidak memikirkannya, dia tunangan cucuku."
"Tetap saja, kurangi 40 tamu. Aku tidak menerima penolakan. Jika kau peduli dengan tunangan cucumu maka patuhilah perkataanku."
"Baiklah. Kau tak perlu kawatir tentang pengamanan, aku sudah memastikan semua aman."
Sekretaris Yoon menyadari kekhawatiran Min Ho kepada putrinya. Sejak kejadian itu, Min Ho menjadi sangat ketat dalam menjaga putrinya.
Sekretaris Yoon memandangi Min Ho yang berjalan pergi dari ruangan dengan tatapan sedih. Ia mendoakan kebahagiaan keluarga Min Ho.
***
Esok hari, di lorong sekolah Ha Rin yang sibuk membaca buku komik tidak memperhatikan jalan menubruk Sunoo yang berjalan di depannya. Ha Rin menutup bukunya melihat ke depan dan sedikit terkejut karena yang dia tubruk adalah Sunoo.
"Maaf, lain kali gue akan hati-hati." Ucap Ha Rin menunduk menghindari tatapan Sunoo.
Setelah mengatakannya Ha Rin berjalan pergi melewatinya tapi Sunoo menarik tangan kanannya. Ha Rin dengan wajah terkejut menatap wajah Sunoo tak suka karena perbuatannya tadi bisa saja membuatnya terjatuh.
"Kenapa kau melewati ku?"
Ha Rin menatap Sunoo aneh, dia memalingkan wajahnya. "Memangnya tidak boleh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And War || Yang Jungwon
FanfictionApakah dari kalian ada yang mau mengorbankan nyawa kalian hanya untuk bertemu dengan idola? Normalnya pasti jawabnya tidak. Namun jawab itu akan berganti iya, begitu pertanyaannya ditujukan untuk Ha Rin. Ketika Oh Ha Rin mendapatkan buku catatan aj...