Bo-Ra dan Ji-A sedang berjalan menuju kantin di pertengahan jalan langkah Bo-Ra berhenti.
"Ada apa?"
"Kau duluan, gue mau ke toilet sebentar." Ucap Bo-Ra sudah tak tahan.
"Perlu gue..." Ji-A menghentikan ucapannya saat Bo-Ra lebih dulu lari menuju kamar mandi.
Selesai buang air kecil Bo-Ra menuju wastafel menatap dirinya di pantulan kaca. Bo-Ra menyelipkan rambutnya di belakang telinga dan merapikan jepit rambut yang baru dia beli kemarin. Mengoreksi dandanannya mempersiapkan dirinya jika dia bertemu dengan Jungwon. Merasa puas Bo-Ra keluar dari toilet berjalan menuju kantin, saat hendak melewati gudang tiba-tiba seseorang menarik tangannya membawanya masuk.
"Ini keberuntungan kita." Ucap siswi yang memiliki wajah khas perempuan Jepang bernama Mizu mendekati Bo-Ra yang tangan kanannya masih dipegangi Jae Suk yaitu orang yang tadi menariknya masuk.
Jae Suk melepaskan tangannya berjalan maju menyingkir dari mereka berdua menuju bangku kosong yang berada di pojok ruangan. Dengan santai Jae Suk duduk di atas meja menonton para gadis memulai aksinya.
Bo-Ra merasa keadaan dirinya tak aman berniat ingin kabur namun saat sampai pintu tiba-tiba pintu tertutup dari luar. Bo-Ra berusaha membukanya tapi tidak bisa, sepertinya ada seseorang yang mengunci pintu dari luar.
"Buka pintunya!!" Teriak Bo-Ra panik berusaha membuka pintu dan menggedor pintu namun tetap saja pintu itu tidak terbuka.
Jiyeon gadis rambut hitam sebahu, jengah mendengarnya teriakannya. Dengan kesal, mendekati Bo-Ra dan menarik baju belakangnya hingga terjatuh ke lantai. Bo-Ra memegangi kepalanya sambil meringis merasakan sakit di kepala belakangnya.
Na-young yang sejak tadi diam hanya menonton kedua temannya membuli Bo-Ra tak tinggal diam saat melihat Bo-Ra berusaha bangun. Na-young menendang Bo-Ra dengan kaki kanannya hingga dia kembali terjatuh.
"Aduh, sakit ya?" Tanya Na-young dengan ekpresi sedih dibuat-buat.
Bo-Ra mulai kesal tapi dia berusaha menahan kesalnya. Dia tak bisa berbuat apapun saat ini, dia hanya sendirian tidak mungkin menang melawan geng buli sekolah.
"Lepasin gue! Kalian gak lupa kan siapa kakak gue?!" Ucap Bo-Ra mulai mengancam yang sayangnya ancaman itu tidak mempan hanya terdengar suara tawa dari tiga gadis buli dan satu pria buli.
"Lo pikir kita bakal takut sama Sunghoon?" Tanya Hwang Min-hyun mendekati Bo-Ra dan berjongkok di depannya. "Otot dia itu gak ada apa-apanya di banding punya gue." Lanjutnya tersenyum sinis.
"Otot doang Lo banggain. Lomba taekwondo sama Jungwon aja Lo kalah!" Ejek Bo-Ra.
Min-hyun menarik rambut Bo-Ra kebelakang. "Jangan samain gue sama dia." Ucapnya penuh penekanan.
"Yah, Lo memang gak pantes gue samain sama Jungwon karna... Jungwon terlalu baik kalau gue samain sama cowok tolol kek lo!"
Mendengar perkataannya membuat Min-hyun semakin murka. Dia mencekik leher Bo-Ra hingga Bo-Ra kesulitan bernafas. Na-young menahan tangannya dan sekuat tenaga menarik tangan Min-hyun tapi tenaganya tidak sebanding dengannya. Melihat Bo-Ra di ujung ajalnya dengan refleks Na-young meninju perut Min-hyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And War || Yang Jungwon
FanfictionApakah dari kalian ada yang mau mengorbankan nyawa kalian hanya untuk bertemu dengan idola? Normalnya pasti jawabnya tidak. Namun jawab itu akan berganti iya, begitu pertanyaannya ditujukan untuk Ha Rin. Ketika Oh Ha Rin mendapatkan buku catatan aj...