"Aku dengar cucu bungsuku membuat masalah." Ucap Presdir Kim mulai masuk ke inti pembicaraan.
"Ya." Ucap Presdir Lee santai sambil memotong daging steaknya. "Hal yang biasa di kalangan anak-anak kaya. Bukankah dulu aku juga suka menindas orang."
"Masa lalumu tidak pantas untuk dibanggakan."
Mereka bertiga berbincang sedikit, tak lama Ny. Han datang. Presdir Lee mulai menanyakan apa yang ingin di bicarakan ayahnya. Bukannya menjelaskan apa yang ingin dia katakan Presdir Kim malah menyuruh Ny. Han yang mengatakannya karena kalau dia yang mengatakannya sudah pasti putranya akan menolaknya. Dia tahu persis watak keras kepala Lee.
Ny. Han duduk bersebelahan dengan putranya dengan anggun mengambil lima foto dari tasnya dan meletakkannya di depan Lee. Melihat foto wanita, Presdir Lee mulai mengerti maksud pertemuan ini. Dia berdiri dari kursinya hendak melangkah namun Ny. Han menahan tangannya sambil menggelengkan kepalanya sedih.
"Sampai kapan kau seperti ini. Pikirkanlah Ha Rin, dia butuh kasih sayang seorang ibu." Ucap Ny. Han dengan senyum lembut.
"Aku bisa menjadi ayah sekaligus ibu untuknya. Ha Rin tidak butuh ibu lainnya karna sampai kapanpun ibunya hanya Park Shin Hye."
"Kau tidak menyayanginya."
"Mana mungkin aku tidak menyayangi putriku." Ucap Presdir Lee tak suka rasa sayangnya pada putrinya di ragukan.
"Benarkah?" Tanya Ny. Han terlihat tak percaya dengan putranya. "Apakah menurutmu selama ini rasa sayang yang kau berikan pada Ha Rin itu benar? Apakah menurutmu semua itu sudah cukup?"
"Aku sudah memberikan uang, mobil, tas bahkan semua hal yang dia minta. Bahkan semua itu sudah..." Ucap Presdir Lee terhenti saat Ny. Han memukulnya dengan tas miliknya.
"Dasar kau orang tua gila. Memangnya putrimu itu mata duitan apa?!" Marah Ny. Han tak terima mendengar perkataan putranya tentang cucunya.
"Hei?! Memang apa salahku?" Kesal Presdir Lee masih tak mengerti berusaha menghindar pukulan ibunya, karena tak berhenti Presdir Lee berusaha merebut tas ibunya.
"Salahmu itu terlalu banyak Min Ho. Kau sama saja dengan ayah gilamu itu." Marah Ny. Han menunjuk ke arah suaminya yang menatapnya tak bersalah.
"Dimana samanya? Aku tidak membuang Ha Rin di Amerika."
"Ya! Kau memang tidak membuangnya, tapi kau jarang mengunjunginya. Setiap hari kau sibuk di kantor bahkan kau tidak pernah menyempatkan waktu hanya untuk pulang menemui kedua anakmu. Kau pikir dua anak itu hewan apa! Yang hanya butuh makanan dan fasilitas tanpa kasih sayangmu." Marah Ny. Han habis-habisan bahkan dia sampai menangis mengingat penderitaan yang di alami cucu bungsunya.
"Ibu." Panggil Presdir Lee sedih melihat ibunya menangis, dia menyentuh kedua bahu ibunya dan hendak mengusap air matanya namun ibunya menyentak tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And War || Yang Jungwon
FanfictionApakah dari kalian ada yang mau mengorbankan nyawa kalian hanya untuk bertemu dengan idola? Normalnya pasti jawabnya tidak. Namun jawab itu akan berganti iya, begitu pertanyaannya ditujukan untuk Ha Rin. Ketika Oh Ha Rin mendapatkan buku catatan aj...