Apakah dari kalian ada yang mau mengorbankan nyawa kalian hanya untuk bertemu dengan idola?
Normalnya pasti jawabnya tidak. Namun jawab itu akan berganti iya, begitu pertanyaannya ditujukan untuk Ha Rin.
Ketika Oh Ha Rin mendapatkan buku catatan aj...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi harinya Ha Rin dan Jungwon berjalan berdampingan menuruni tangga. Jungwon melirik Ha Rin yang terlihat lesu tak bersemangat. Jungwon menyuruh Ha Rin menunggu di ruang makan, dia akan menyiapkan sarapan. Ha Rin tak menjawab dia tetap diam menjalankan perintah Jungwon.
Jungwon mengambil stoples selai kacang dari dalam lemari dan beberapa potong buah dari kulkas lalu mulai mencampurkannya ke dalam jus sayuran. Sedangkan sarapannya Jungwon membuat Bibimbap, Bulgogi, Ttokpokki dan Kimchi. Karna di rumah hanya ada mereka berdua jadi Jungwon tak menyiapkan begitu banyak hidangan.
Ha Rin memandangi Jungwon yang sedang menyiapkan sarapan tapi Ha Rin tampak tak bersemangat. Sikap yang Ha Rin bahkan ekspresikan tidaklah seperti dirinya biasanya. Seharusnya sekarang dia senang karena ini pertama kalinya idola yang dia sukai membuatkan makanan untuknya dan ini juga pertama kalinya dia melihat Jungwon masak secara langsung. Sejak tadi pagi dia tak mengatakan sepatah katapun dan terus melamun sepanjang waktu.
Selesai dengan masakannya Jungwon meletakkan semua hidangan di meja. Dia juga menuangkan secangkir jus yang telah dia buat walau dia tak yakin Ha Rin mau meminum jusnya karena Ha Rin tak suka jus yang dicampur sayuran. Namun hari ini dia akan memastikan kalau Ha Rin harus meminumnya walau dia tak mau, itu demi kesehatan.
"... makanlah." Ucap Jungwon yang baru selesai menuangkan jus hingga membuyarkan lamunannya.
Ha Rin memandangi hidangan di depannya dengan tak berselera. Padahal kalau soal perkara makanan biasanya dia paling nomor satu.
Jungwon mengambil gelas milik Ha Rin dan menyodorkannya. "Kau terlihat kurang sehat hari ini, jadi gue buat jus. Jangan berkata Lo gak suka, gue udah buat dengan sepenuh hati."
Baru saja selesai mengatakannya tanpa penolakan ataupun ucapan, Ha Rin meraih gelasnya dan meminumnya tanpa jeda dengan menutup matanya seakan menahan rasa sayuran yang tidak dia suka. Tapi saat merasakan jusnya ternyata rasanya tak seburuk itu, rasa sayurannya tidak terasa sama sekali.
Jungwon tercengang Ha Rin menghabiskan jus buatannya mengingat Ha Rin sangat tidak suka sayuran yang di buat jus dan kacang. Biasanya kalau ingin Ha Rin menghabiskan jus sayuran apalagi yang dicampur kacang, dia harus di ancam oleh Jay terlebih dahulu. Namun kali ini dia tak pakai embel-embel nama Jay loh.
"Sudah." Ucap Ha Rin meletakan kembali gelasnya.
"Haa..." Jungwon tak bisa berkata-kata hanya manggut-manggut berjalan menuju kursi di depannya. "Sekarang makanlah."
Ha Rin kembali menurut dia memakan semua hidangan yang di siapkan Jungwon. Dia berusaha menikmati makanannya menghilangkan beban pikiran yang kini membelenggunya.
Terdengar suara bel rumah, Jungwon menekan layar melihat siapa orang yang berkunjung di rumahnya dan ternyata orang tersebut adalah orang suruhan Jay yang telah dia janjikan kemarin. Jungwon memberikan izin mereka untuk masuk.
Beberapa pria masuk membawa koper besar berjumlah tujuh dan di belakang mereka ada tiga wanita yang hanya diam di tempat menundukkan pandangan. Karena suara koper membuat Ha Rin menghentikan kegiatan makannya menatap bingung ke arah mereka semua maupun Jungwon. Salah satu pria menghampiri Jungwon dan menunduk hormat padanya.
