Jam waktu istirahat telah tiba. Ha Rin berjalan sendirian menuju kantin tanpa semangat. Dia melihat hampir semua orang tak ada yang sendirian, mereka saling bercanda gurau dengan sahabatnya sedangkan dia hanya diam menyaksikan mereka dengan cemburu dan iri. Ingin rasanya dia melewati jam makan siang ini, kalau saja dia tidak lapar.
'Ngapain juga Sunghoon ikut ekstrakurikuler sih.' Batin Ha Rin kesal tanpa sebab pada Sunghoon karna dia kini sendirian akibat Sunghoon yang ada kepentingan lebih memilih kumpul ikut pelatihan renang.
Sepanjang perjalanan wajah Ha Rin ditekuk. Dia kesal pada kesibukan Sunghoon yang membuatnya harus sendirian terlihat tak memiliki teman. Pasalnya memang hanya Sunghoon seorang lah sahabat yang dia miliki. Saat di sekolah dia sudah seperti ketergantungan dengan keberadaan Sunghoon yang akan membuatnya nyaman dan tidak akan pernah merasa sendirian. Hanya dengan adanya Sunghoon, Ha Rin mampu lupa kalau dia tak memiliki teman. Bahkan dia mampu membuat Ha Rin melupakan betapa dia tersiksa dengan perlakuan keluarganya.
"Kalau gue larang dia ikut, gimana ya?" Tanya Ha Rin pelan pada dirinya sendiri. "Tapi, memang gue siapanya dia? Yakali dia mau." Ucap Ha Rin tertawa pelan hingga beberapa orang yang berjalan tak jauh darinya menatap Ha Rin aneh karena berbicara sendiri.
Di tengah perjalanannya dia melihat dari arah berlawanan Jay bersama Heeseung berjalan ke arahnya. Entah kenapa langkahnya reflek berbalik, Ha Rin lari menghindari mereka berdua.
"Kau lihat apa?" Tanya Heeseung saat Jay berhenti melangkah menatap ke arah depan.
"Aku melihat Ha Rin." Ucap Jay menatap ke arah punggung Ha Rin yang berlari menghindari mereka hingga menghilang di ujung belokan.
"Ha Rin? Mana?" Tanya Heeseung mengikuti arah pandang Jay mencari Ha Rin di antara banyaknya murid yang berlalu lalang melewati mereka.
Heeseung tak bisa menemukan keberadaan Ha Rin. Dia hanya melihat wajah siswi yang berseri-seri saat dia tak sengaja menatap mereka.
"Lo salah lihat kali."
"Nggak. Gue nggak salah lihat." Ucap Jay yakin berusaha berpikir keras kenapa Ha Rin seperti menghindari mereka berdua. "Gue lihat dia sempet lihat kita. Begitu lihat kita, dia langsung berbalik arah dan lari."
Heeseung menepuk bahu Jay sambil tertawa. "Kayaknya dia hindari Lo karna masalah tadi pagi."
"Tuh anak memang ngambekan. Gue jahilin dikit aja dia udah marah."
"Emang Lo jahilin dia kayak gimana?" Tanya Heeseung penasaran berjalan mundur menyingkir dari jalan agar tidak menggangu aktivitas murid lain yang ingin pergi menuju kantin.
"Di hari ulang tahunnya, waktu dia tidur gue coret wajahnya pakai spidol biru." Ucap Jay mengingat tingkahnya saat umur 14 tahun. "Naasnya, gue nggak ngecek tuh spidol dulu, yang ternyata spidol permanen. Paginya tuh spidol udah kering jadi bersihinnya susah sampai wajahnya merah karna dia gosok terus sampai hilang." Ucapnya langsung di geplak kepala belakangnya oleh Heeseung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And War || Yang Jungwon
FanfictionApakah dari kalian ada yang mau mengorbankan nyawa kalian hanya untuk bertemu dengan idola? Normalnya pasti jawabnya tidak. Namun jawab itu akan berganti iya, begitu pertanyaannya ditujukan untuk Ha Rin. Ketika Oh Ha Rin mendapatkan buku catatan aj...