Pukul 10 malam setelah bel berbunyi, Ha Rin berjalan melamun menyusuri lorong sekolah sampai ke luar gedung sekolah. Dia sungguh tidak peduli banyak siswi dan siswa yang menyapanya.
Ni-ki yang berdiri di parkiran melihat Ha Rin, dengan sengaja Ni-ki menjulurkan kakinya hingga Ha Rin tersandung. Sebelum terjatuh Ni-ki menangkap tangan Ha Rin.
"Kau tidak apa-apa?" Tanyanya sambil tersenyum.
"Matamu masih berfungsi jadi tidak perlu gue jawab. Untuk apa kau menolongku kalau kau sengaja menjulurkan kakimu." Ujar Ha Rin tak bersahabat.
"Kalau tidak membuatmu tersandung, gue gak akan bisa memegangmu dan mencegahmu terjatuh." Ujar Ni-ki sambil terus memegangi tangan Ha Rin.
"Kau aneh." Ha Rin menarik tangannya dengan langkahnya sedikit mundur menjauh dari Ni-ki.
"Hanya aneh? Kau tidak merasa gue itu menakutkan?"
"Kenapa gue harus takut sama lo?
"Karena gue akan membuatmu sering terjatuh."
Ha Rin yang sibuk menatap permusuhan mata Ni-ki hingga terdengar suara berisik dari arah belakangnya. Dia berbalik melihat banyak kerumunan mengelilingi enam pria tampan.
'Mereka terlihat seperti enam pangeran yang di kelilingi para rakyatnya.' Ucap Ha Rin menyimpulkan situasi yang dia lihat.
Ha Rin melirik Jungwon yang tidak melihatnya. Semua orang yang melihat Ha Rin yang sedang menatap ke arah geng Jungwon menjadi salah paham mengira Ha Rin tengah menatap Sunoo yang kebetulan berdiri di samping kanan Jungwon.
Mereka berjalan melewatinya begitu saja begitu pula dengan Ni-ki yang kini berjalan menuju motor sportnya bewarna hitam. Mereka menuju kendaraan masing-masing. Jay dengan mobilnya lalu lainnya dengan motor sport.
Ha Rin terdiam di tempatnya dengan pandangan menunduk dia memainkan kakinya tak tahu harus apa. Dia merasa hubungannya dengan Jay tidak baik-baik saja. Bahkan Jay tidak memanggilnya untuk mengajaknya pulang bersama. Apakah Jay masih marah dengannya karena kejadian tadi pagi? Entahlah dia tak tahu yang dia tahu hubungannya kakak beradik ini tidaklah sedekat itu.
'Sebenarnya tak tahu kenapa mimpi ini tak kunjung berakhir? Atau ini memang surga.' Tanya Ha Rin dalam hati bingung dengan wajah sedih, dia benar-benar seperti orang linglung yang tak tahu apapun. Haruskah kini dia percaya kehidupan saat ini nyata atau ini hanya ilusinya saja.
Ha Rin tidak mungkinkan pulang sendirian? Dia bahkan tidak ingat jalan yang tadi di tempuh Jay saat mengantarnya berangkat sekolahnya. Ha Rin memiliki ingatan yang sangat buruk, dia tidak bisa mengingat jalan hanya dalam dua kali tempuh.
Semua murid penggemar geng Jungwon, merasa kasihan dengan Ha Rin yang tak di hiraukan oleh mereka bertujuh. Sebenarnya ada banyak siswa yang ingin mengantarnya pulang namun mereka tidak seberani itu untuk mendekati putri sekolah sepertinya. Jika bisa di ibaratkan Ha Rin itu seperti berlian yang sulit di sentuh dan di milikku oleh mereka yang tidak memiliki sedikitpun kekayaan yang sebanding dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And War || Yang Jungwon
FanficApakah dari kalian ada yang mau mengorbankan nyawa kalian hanya untuk bertemu dengan idola? Normalnya pasti jawabnya tidak. Namun jawab itu akan berganti iya, begitu pertanyaannya ditujukan untuk Ha Rin. Ketika Oh Ha Rin mendapatkan buku catatan aj...