Tak lama terdengar suara benda terjatuh lalu terdengar suara gonggongan Shiro seakan ingin menunjukkan kepadanya benda yang baru saja dia jatuhkan dari meja. Ha Rin langsung menghampirinya dan pandangan berubah aneh saat melihat sebuah buku merah maroon yang berada di lantai.
Kini wajah Ha Rin terlihat jelas kalau dia sedang ketakutan. Dengan tangan gemetar Ha Rin mengulurkan tangannya ingin mengambil buku itu, tapi seseorang menarik tangannya hingga dia berdiri dan berbalik.
"Siapa yang ngizinin Lo masuk?"
Orang yang menarik tangan Ha Rin adalah Jungwon. Dia menatap ke arah bawah tepatnya buku merah maroon lalu kembali menatap wajah Ha Rin dengan wajah marah.
"Ma-maaf tadi gue...gue cuma mau ngejar Shiro. Gue takut dia jatuhin barang lo."
Ha Rin sangat gugup setengah mati. Dia berusaha menyembunyikan rasa takutnya, tapi tetap saja dia tak yakin apakah dia cukup pandai menyembunyikan ekspresinya sehingga Ha Rin memilih menundukkan pandangannya.
"Kalau lo cuma berniat mengejar Shiro kenapa buku gue bisa berada di lantai?" Ucap Jungwon menunjuk buku merah maroon.
"Bukan gue yang jatuhin, itu perbuat Shiro. Gue cuma mau ngembaliin bukunya ke meja, tapi..." Jawab Ha Rin cepat dengan menggelengkan kepalanya lalu menunjuk Shiro.
"Tapi?"
"Tapi tiba-tiba lo narik tangan gue." Ucap Ha Rin masih tak menatap Jungwon.
Dia melepaskan tangan Ha Rin dan beralih pada lemari mengambil sesuatu. Jungwon memberikan baju tidurnya pada Ha Rin menundukkan pandangannya tak bergeming.
"Cepat mandi dan ganti baju. Gue gak suka orang yang menginap di rumah gue tidak menjaga kebersihan tubuhnya."
"Kenapa gue nginep di rumah elo?" Tanya Ha Rin setelah dia mengerti kalau rumah yang mereka tempati saat ini adalah milik Jungwon
Jungwon meraih tangan Ha Rin meletakan pakaian dan mendorong Ha Rin keluar dari kamarnya. Dia menunjuk pintu yang berada di depan mereka.
"Cepat mandi dan jangan banyak tanya. Bakal gue jelasin besok. Kamar Lo ada di samping kamar kanan gue. Kalau lo butuh sesuatu, lo bisa ketuk pintu terlebih dahulu." Ucap Jungwon lalu berbalik dan menutup pintu.
Ha Rin menatap pintu Jungwon yang tertutup dengan wajah sedih. Seakan tak bernyawa Ha Rin hanya menatap ke arah pintu kamar mandi dengan tatapan kosong. Dia berjalan berbelok menuju kamar di sampingnya bukan kamar mandi. Dia mengunci kamar dan terjatuh terduduk memeluk tubuhnya mulai menangis.
Ha Rin memandangi sekeliling kamar melihat foto keluarga. Di foto itu terlihat foto keluarga Jungwon dan Keluarga Ha Rin yang terlihat harmonis. Namun Jungwon dan Jay kecil terlihat tak menyukai kalau mereka di foto.
Melihat foto itu suasana hati Ha Rin menjadi semakin buruk. Perasaan campur aduk antara takut ketahuan, takut dibenci dan merasa bersalah. Sekarang Ha Rin berpikir bukankah dia sama saja seperti pembunuh kejam, bisa-bisanya dia berpura-pura seolah tak melakukan apapun bahkan dia mengharapkan kalau mereka bisa menerima keberadaan pembunuh sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And War || Yang Jungwon
FanfictionApakah dari kalian ada yang mau mengorbankan nyawa kalian hanya untuk bertemu dengan idola? Normalnya pasti jawabnya tidak. Namun jawab itu akan berganti iya, begitu pertanyaannya ditujukan untuk Ha Rin. Ketika Oh Ha Rin mendapatkan buku catatan aj...