Bo-Ra kesal berbalik menatap Sunghoon, kembali memanggilnya tanpa embel-embel kakak. "Sunghoon!" Ucap Bo-Ra dengan suara sedikit meninggi.
Sunghoon menghentikan langkahnya berucap tanpa berbalik dengan wajah dinginnya. "Ini rumah bukan hutan."
Bo-Ra berdecih mengambil handphone di tasnya lalu memutar percakapan suara antara dia dan ayahnya dengan suara keras agar Sunghoon mendengarnya. Percakapan suara itu membahas tentang ulang tahun Bo-Ra yang di batalkan atas permintaan Sunghoon.
"Kenapa?" Tanya Sunghoon setelah suaranya berhenti.
"Apa aku bilang kalau aku menyuruhmu membatalkan acara ulang tahunku?" Marah Bo-Ra namun masih tenang.
"Seseorang yang baru saja di buli ternyata masih bisa memikirkan pesta ulang tahunnya, ya."
"Aku tidak meminta pendapatmu."
"Aku juga tidak memintamu banyak omong." Sunghoon dengan dingin berjalan pergi naik tangga tidak peduli Bo-Ra memanggil namanya berulang kali.
"Hei, Oppa!!" Panggil Bo-Ra kini memanggilnya kakak namun Sunghoon tidak mendengarkannya.
Dia tidak menyangkal kalau dia memang mengatakan pada ayahnya kalau dia meminta untuk membatalkan rencana pesta ulang tahun Bo-Ra dengan alasan kalau Bo-Ra membuat masalah dengan Ha Rin dan itu akan membuat masalah yang tidak bisa disepelekan. Awalnya itu hanya alasan, dia tidak menyangka hal ini terjadi sesuai yang dia katakan beberapa hari yang lalu dengan ayahnya.
Sunghoon masuk ke kamarnya membukanya dengan sandi, tak lupa mengunci pintunya dari dalam mengantisipasi jika Bo-Ra masuk tanpa ijinnya. Sunghoon tampak tak bersemangat merebahkan tubuhnya di atas kasur. Sambil rebahan Sunghoon mengambil sesuatu dari tasnya, yang Sunghoon ambil adalah boneka beruang yang niatnya akan dia berikan pada Ha Rin.
"Dari sekian banyak orang kenapa harus kau?" Tanya Sunghoon terlihat marah menatap boneka ditangannya, dia duduk dan melempar boneka ke arah tong sampah.
Sunghoon mengacak rambutnya frustasi dan menghela napas berat. Semakin lama dia mencoba baik-baik saja rasanya dia semakin gila karena membohongi perasaannya.
Sampai kapan dia harus begini? Apakah sampai Ha Rin menjadi milik Jungwon seutuhnya baru hatinya bisa berhenti berharap.
Cinta yang sudah dia jalani selama 7 tahun tentu tidak akan semudah itu melupakannya. Sunghoon tahu cintanya itu salah, bagaimana bisa dia jatuh cinta dengan gadis kecil yang umurnya jauh lebih muda dari adiknya dan parahnya dia menaruh hati pada tunangan sahabatnya sendiri.
***
Sepulang sekolah di kafe terlihat Jake terlihat sedang membaca buku sambil meminum kopinya. Di meja yang sama Hae Yi sedang melamun sambil memakan croffle.
"Ada apa? Sejak tadi kau tidak mengatakan apapun dan melamun?" Tanya Jake memecahkan keheningan.
"Gue sedang memikirkan masalah sahabatku...ah, maksudku sahabatku dari luar negeri yang tinggal di LA. Kau ingat kan?" Tanya Hae Yi yang hanya di jawab anggukkan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And War || Yang Jungwon
FanfictionApakah dari kalian ada yang mau mengorbankan nyawa kalian hanya untuk bertemu dengan idola? Normalnya pasti jawabnya tidak. Namun jawab itu akan berganti iya, begitu pertanyaannya ditujukan untuk Ha Rin. Ketika Oh Ha Rin mendapatkan buku catatan aj...