"Gue sayang sama elo..."Ucap Karin yang kemudian berakhir dengan pertemuan bibir keduanya.
Awalnya Ares mau menolak, tapi karena Karin terus berusaha melumat bibirnya, dia pun mulai membalas permainan Karin.
Seakan ikut terkena efek alkohol dari bibir Karin, tanpa sadar, posisi Ares sudah berada diatas Karin.
Mereka saling melumat, mengulum, bertukar saliva, sampai Ares memasukkan lidahnya ke rongga mulut Karin, dan mulai bermain lidah di dalam sana.
Tak tahan dengan benda yang sejak tadi menyentuh dadanya, tangan Ares mulai menyentuh kedua gundukan Karin yang masih tertutup dress dan juga bra.
Karin sudah mulai mendesah disela-sela cumbuan, dengan mata terpejam menikmati sentuhan, membuat Ares semakin kuat meremas dadanya.
"Please...Naren..." ucap Karin lirih tanpa membuka matanya.
Ares menurunkan lengan baju Karin sampai terlihat kemben hitam tanpa tali yang menutupi asetnya. Ares kemudian menurukan kemben itu hingga tempampang buah dada yang selama ini hanya dia bayangkan sendiri.
Betapa Ares ingin memuji Karin, tapi semua itu ia urungkan ketika nama pria lain kembali terucap dari bibir istrinya.
"Naren...lanjutin please..."
Karin masih terpejam, tapi mulutnya tidak berhenti meracau.
Ares memejamkan mata, menarik nafas berat lalu membuangnya pelan. Seakan membuang semua kekesalannya bersama hembusan nafasnya. Tanpa mempedulikan racauan Karin, Ares melanjutkan tugasnya.
Ares kembali melakukan foreplay dengan mengulum nipple Karin, tangannya pun ikut meremas payudara satunya dengan cukup kasar. Sentuhan Ares sukses membuat Karin mendesah nikmat.
Karin menangkup wajah Ares, "Ahhh...babe...pelan-pelan..."
'Babe'? Bukan 'Naren'? Ah, desahan itu terdengar merdu di telinga Ares, membuatnya makin semangat menjamah tubuh istrinya.
Tangan Ares yang menganggur mulai meraba pangkal paha Karin. Basah. Tanda Karin sudah siap untuk melakukan lebih.
Ares langsung menurunkan celana dalam Karin lalu melemparkannya sembarangan. Sejenak dia menatap daerah intim istrinya yang terlihat sangat menggoda.
Tidak mau berlama-lama lagi, Ares membuka semua pakaian bawahnya sekaligus. Tentu saja si junior sudah dalam posisi siap tempur.
Sebelum melakukan inti permainan, Ares menjamah kewanitaan istrinya. Jari-jarinya ia gesek-gesekkan pada labia Karin yang berhasil membuat sang puan menggelinjang nikmat.
"Ahhh...Naaren...terusin..."
Kembali mendengar nama pria lain, Ares langsung memasukkan dua jarinya ke dalam kewanitaan Karin.
"Akhh! Naren...sakiiit..."
Ares sudah tidak mempedulikan ucapan Karin yang terus meneriakkan nama Naren. Hal itu menyebankan dia semakin menjadi. Tanpa ampun, Ares terus mengobrak-abrik lubang istrinya.
"Naren...! Ahhh...enak..."
Karin meremas kuat sprei di sampingnya. Tubuhnya bergerak tidak beraturan. Dia semakin melebarkan kakinya tanda bahwa dia menginginkan lebih.
"Naren...aku mau...keluar..."
Mendengar itu, Ares mencabut jarinya yang sudah basah karena cairan Karin.
"Naren...kenapa berhenti? Aku mau keluar..." Karin merengek memukul-mukul kasur.
Ares kembali menindihi Karin lalu melumat bibirnya. Kemudian turun menghisap dada istrinya dan tidak lupa memberikan beberapa tanda kemerahan disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Married by Accident [Completed]
फैनफिक्शनAkibat secara tidak sengaja menjadi aktor dalam sebuah video, Ares dan Karin terpaksa menikah untuk menjaga image keluarga mereka. Apakah mereka berdua bisa bertahan dalam pernikahan tersebut disaat Karin masih mempunyai seseorang yang dia cintai?