Tiga Puluh

2.4K 229 109
                                    

Jangan lupa vote & komen❤️
Happy reading🫰🏻

Maksud dari kedatangan Jihan kemarin adalah untuk memberitahu Ares kalau dia mau menerima tawaran kerja di sana namun bukan sebagai sekretaris pribadi Ares

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maksud dari kedatangan Jihan kemarin adalah untuk memberitahu Ares kalau dia mau menerima tawaran kerja di sana namun bukan sebagai sekretaris pribadi Ares. Melainkan sebagai resepsionis.

Bohong jika Jihan sama sekali tidak ada rasa yang tersisa buat Ares. Malah bisa dibilang dia masih menaruh harapan untuk bisa kembali dengan Ares sebelum tau kalo mantannya itu sudah menjadi suami wanita lain.

Untuk saat ini memang masih berat bagi Jihan yang harus melihat Ares dan Karin tiap hari. Namun, dia harus mengesampingkan egonya untuk bertahan hidup. Apalagi hidup di ibukota. Dia bisa dapat tawaran kerja di perusahaan besar saja harusnya sudah sangat bersyukur.

Jihan pikir, menjadi resepsionis bisa membantu menghilangkan perasaannya pada Ares. Tapi kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Mau tidak mau, setiap hari Jihan harus selalu melihat Ares dan Karin yang datang bersama, pulang bersama, dan kadang keluar makan siang bersama.

Sedangkan dia, hanya bisa mengucapkan, "Selamat pagi, Pak Ares, Bu Karin." atau, "Hati-hati di jalan, Pak Ares, Bu Karin.". Tentu saja dengan senyum yang agak terpaksa.

Sakit? Tentu saja. Tidak jarang juga saat makan siang di kantin, Jihan melihat Ares dan Karin yang asik makan berdua. Dia merasa, harusnya dia yang ada diposisi Karin. Tapi karena pilihan bodohnya sendiri yang membawanya ke keadaan seperti ini.

Apakah Jihan biasa saja dengan Karin? Tentu tidak. Ada perasaan tidak suka pada istri manta kekasihnya itu. Hanya karena kejadian bodoh yang tidak sengaja terekam saja bisa membuat Karin menjadi istri seorang Ares. Kalau saja dia tau cara menjadi istri Ares segampang itu, Jihan sudah pasti melakukannya sejak dulu.

"Ji, minta tolong kalo ada yang cari aku, bilang lagi rapat di luar. Datang besok aja soalnya bakal sampai malam." pesan Ares.

"Baik, Pak." balas Jihan.

"Okay, thanks." sahut Ares lalu buru-buru pergi.

Ya, seperti itulah percakapan sehari-hari mereka. Jihan sudah berusaha keras menghilangkan semua perasaannya ke Ares, tapi bayang-bayang masa lalunya saat bersama Ares selalu saja muncul. Terutama ketika Jihan melihat Karin.

Bagi Karin sendiri, kehadiran Jihan di kantor membuat dia tidak tenang. Meskipun Karin sendiri tau, Ares tidak akan berbuat hal mengerikan seperti dipikirannya. Tapi, apa salahnya antisipasi. Mungkin karena rasa takut itulah, Karin terlihat lebih jutek saat berbicara dengan Jihan. Bahkan, beberapa karyawan di sana juga menyadari sikap Karin itu.

Kalau tentang masa lalu Ares dan Jihan, yang tau cuma Jevan. Dan sangat tidak mungkin kalau Kevan akan menyebarkan info itu. Tebakan orang-orang kantor ke Karin adalah karena insekyur.

Mereka mengira Karin insekyur terhadap Jihan karena dari awal kedatangan Jihan ke kantor sudah menarik perhatian banyak orang. Faktor lain yang membuat Karin insekyur–menurut orang kantor–adalah; Jihan masuk kantor atas rekomendasi Ares.

Married by Accident [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang