Dua Puluh Dua

2.6K 231 91
                                    

Jangan lupa vote & komen🫰🏻
Happy reading🫶🏻⚠️

"Yesh, gimana ini? Mereka mau ngapain di hotel? Gue kira Naren udah gak bakal hubungan lagi sama Karin." rengek Manda pada Yesha.

Setelah membaca pesan Karin di instagram Naren, malam itu juga Manda menghubungi Yesha untuk ketemuan. Semuanya isi pesan Karin-Naren, Manda ceritakan ke Yesha. Karena jujur, Manda tidak mampu memikirkan itu sendiri.

"Tenang...tenang" Yesha menepuk-nepuk tangan Manda yang menggenggam di atas meja. "Naren berarti belum tau hotelnya?"

"Belum, tapi tadi dia bilang katanya mau pake hp kantor dulu sementara hpnya diservice."

"Hmmm gimana ya?"

"Masa gue harus kesana juga?"

Yesha menjentikkan jarinya, "Nah! Ide bagus. Jadi, lo pura-pura aja kalo ada meeting dadakan disitu sampe malem."

"Terus?"

"Mungkin bakal kedengaran licik banget, tapi cuma ini yang ada di otak gue sekarang. Dan lo harus berani. Dengerin..."

Naren adalah pria yang selalu tepat waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naren adalah pria yang selalu tepat waktu. Prinsip dia, lebih baik menunggu daripada ditunggu. Seperti saat ini, dia sudah berada di lobby hotel dengan sebuah kartu akses kamar yang sedang dia mainkan dengan jari-jarinya. Sayangnya yang ditunggu masih belum kelihatan batang hidungnya, padahal sudah pukul 8 malam.

"Kak Naren?"

Naren menoleh ke sumber suara. "Manda? Kenapa disini?" Buru-buru dia memasukkan kartu akses ke dalam saku celananya.

Manda mendekati Naren lalu duduk di sebelahnya. "Aku ada meeting. Kak Naren sendiri kenapa disini?"

"Aku nunggu temen, ada urusan. Kamu udah mau pulang?"

Manda menggeleng, lalu menunjukkan kartu akses yang dia bawa. "Aku nginep Kak, soalnya besok ada agenda pagi-pagi banget."

"Kok nggak bilang?" tanya Naren.

"Baru selesai meetingnya, Kak. Aku mau ngabarin Kak Naren juga nggak tau mau telpon kemana. Nomer Kakak kan nggak aktif."

"Hpku doang yang diservice, nomernya aku pindahin ke sini." balas Naren sambil menunjukkan ponselnya.

Married by Accident [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang