MeRona (THE END) ✓

Part 2

*****

"Cepatlah makan! Kalian akan membuat masakanku dingin!" lagi-lagi sang Ibu berbicara dengan nada tingginya.

*****

Keluarga kecil itu memang selalu terlibat keributan kecil bahkan besar setiap harinya, keributan yang berasal dari Soraya yang selalu saja marah-marah, kadang karena hal-hal kecil yang tidak sesuai dengan keinginannya atau bahkan terkadang tanpa alasan. Soraya memang selalu saja emosi jika menyangkut Rona putrinya sendiri, bukan karena Rona anak yang nakal atau pembangkang, tetapi karena Soraya memang selalu kesal dengan Rona, apa pun yang Rona buat selalu salah dimatanya.

Dahulu Soraya adalah seorang model majalah pria dewasa yang cukup laris dan banyak digandrungi pria-pria hidung belang dan menjadi rebutan Brand-brand ternama untuk memperagakan koleksi pakaian-pakaian mereka. Soraya kala itu benar-benar berada di atas awan sampai akhirnya dia bertemu dengan Matius, mereka pun saling jatuh cinta dan hadirlah Rona. Kehamilan Soraya waktu itu benar-benar tidak diinginkan oleh Soraya yang memang tengah sibuk-sibuknya berkarir sebagai model, sehingga membuatnya berniat menggugurkan kandungan, tentu itu ditentang oleh Matius, dan pertengkaran hebat pun terjadi di antara mereka berdua. Akhirnya Matius memutuskan untuk menikahi Soraya dan berjanji semua akan kembali normal setelah bayi mereka lahir, Soraya yang memang sangat mencintai Matius pun mengalah dan membiarkan kehamilannya lalu mereka pun menikah . 

Pada awalnya semua baik-baik saja seperti yang Matius janjikan pada Soraya saat meelamarnya, sampai tiba saatnya Rona lahir kedunia melalui operasi sesar, tindakan itu terpaksa dilakukan karena ukuran bayi terlalu besar ditambah pinggul Soraya terlalu kecil sehingga tidak memungkinkan untuknya melahirkan normal, disanalah kebencian Soraya kepada Rona dimulai. Soraya selalu menyalahkan Rona, karena setelah melahirkan hidup Soraya makin kacau. Soraya tidak lagi memiliki perut indah seperti dahulu, Agency tempatnya bekerja tidak lagi mau mempekerjakannya karena di perut Soraya terdapat bekas luka operasi sesar cukup besar yang anehnya tidak dapat hilang meskipun sudah di obati oleh Dokter-Dokter ahli. Begitu banyak uang yang Soraya dan Matius keluarkan namun naasnya bekas luka pada perut Soraya malah makin terlihat jelas dengan warna menghitam di tambah gelambir diperutnya makin memperparah keadaan. 

Tidak dilirik oleh Agency mana pun bahkan Brand-Brand kecil sekalipun, membuat Soraya stres dan makin terpuruk sehingga dia terus menyalahkan Rona atas semua masalah yang dia hadapi sampai saat ini, sampai Rona remaja. Tujuh belas tahun sudah Rona hidup dalam kebencian sang Ibu dan hanya kasih sayang sang Ayah lah yang membuatnyaa selalu bisa berpikir positif dan tetap semangat meskipun kasih sayang sang Ibu seperti sebuah khayalan bagi Rona.

Meskipun tanpa dukungan sang Ibu dari segala hal, dan kasih sayang layaknya seorang Ibu, Rona berhasil membuktikan bahwa dia bisa membuat kedua orang tuanya bangga dengan beasiswa full yang dia dapatkan, sehingga dia bisa sekolah di sekolah favorit yang menjadi incaran para orang tua murid dari kalangan atas untuk dapat menyekolahkan anaknya di sana, entah karena prestasi atau hanya untuk gengsi, yang jelas bagi Rona tentu prestasi sebab dia bisa ada di sana karena prestasi yang sangat membanggakan.

*****

Di belakang sekolah di bawah rindang yang hanya ada satu-satunya di sana, Rona membuka kotak makan siangnya dengan menu yang sangat sederhana. Rona menikmati suap demi suap seraya menatap angsa yang berenang indah di atas danau yang terletak di luar pagas sekolah. Rona menghela napas berat saat mengingat ucapan ibunya yang melarangnya les Balet sedangkan Rona sangat memimpikan dapat melakukan pertunjukan Swan Lake di atas panggung raksasa dengan sorotan lampu besar mengikuti setiap gerak langkahnya saat menari dengan sepatu pemberian sang Ayah, disaksikan sang Ibu dari bangku penotnton dengan binar penuh kebanggaan padanya.