*****
Rona berlari menyusuri lorong-lorong rumah sakit diikuti oleh Delon dibelakangnya, meskipun kedua kakinya seperti tak lagi memiliki tulang, namun akhirnya Rona sampai juga di sebuah ruangan yang dia tuju. Rona mematung dengan tatapan kosong, jantungnya berdegup begitu kencang, hatinya terasa panas saat sebuah berankar didorong oleh perawat dengan seorang pasien tertutup kain putih terbujur kaku diatasnya. Rona menahan nafasnya seraya berdoa jika itu bukan ayahnya, namun seketika air matanya jatuh dengan derasnya saat dia melihat dengan jelas sang Ibu berjalan di belakang perawat mengiringi brankar tersebut.
"A-Ayah..." lirihnya pilu, tubuhnya terhuyung hampir jatuh namun beruntung Delon yang sedari tadi berdiri di samping Rona dengan sigap menangkap tubuh tak berdaya itu, "AYAHHH!!!!" Rona menjerit histeris, tangisnya pecah seraya memeluk jasad tertutup kain itu.
"Hentikan Rona! Kau mengganggu pekerjaan mereka!" sentak Soraya yang lebih memdulikan perasaan para perawat dibandingkan keadaan putrinya yang jelas-jelas sangat terluka atas kepergian Matius. Meskipun Soraya terlihat dingin namun kedua matanya begitu merah membengkak, ada kepedihan yang berusaha disembunyikan wanita paruha baya itu dengan tetap bersikap ketus dan dingin pada putrinya yang terlihat begitu terluka. Delon cukup terkejut melihat ekspresi seorang Ibu pada putrinya disaat memilukan seperti itu, tak ada usaha untuk menenangkan atau sekedar menguatkan, sorot mata Soraya tak selayaknya tatapan seorang Ibu pada anak-anaknya.
"AYAHHH! AYAH BANGUN! Hikss,,,hikss,,,hikss,,, Ayah bangun, Ayahhh!" Rona membelai wajah sang Ayah yang pucat dengan noda darah yang menghitam mengering di bagian kepala, hidung juga pelipisnya.
"AYAHHHHHH!!!!" Rona menjerit keras tak memedulikan tatapan orang-orang di rumah sakit yang pasti terganggu dengan jeritannya. Lama-lama tubuhnya luruh di lantai, jemarinya dipaksa lepas dari jari-jari kaku dan dingin ayahnya yang akan dibawa ke kamar jenazah. Rona tergugu menangis pilu, sedangkan sang Ibu berjalan melewatinya tanpa memperdulikannya."Rona..." Delon tak sanggup mengatakan apa pun pada gadis yang tampak begitu terluka dihadapannya itu, kedua pundaknya terjatuh lesu membuat hati Delon bergetar tak kuasa melihatnya, meskipun ragu akhirnya Delon memeluk Rona menenangkannya barang sejenak.
******
Di area pemakaman yang sepi, angin berhembus cukup kencang menampar pipi Rona yang terlihat pucat seolah tak memiliki darah dalam tubuhnya. Rona duduk berlutut di samping makam ayahnya dengan punggung terus bergetar karena tangisan yang tak bisa ia hentikan, meskipun hari sudah mulai gelap dan orang-orang mulai pergi dari area pemakaman, tak sedikitpun membuat Rona ingin beranjak dari sisi ayahnya.
"Ayah... mengapa hatiku sakit sekali?" suaranya bergetar lemah seraya menekan kuat-kuat dadanya yang terasa perih dan berdenyut membayangkan hari-hari berikutnya tanpa Ayah yang selalu mendudukngnya
Matius meninggal akibat kecelakaan, dia tertabrak mobil yang dikemudikan oleh seorang yang tak bertanggung jawab, Matius jadi korban tabrak lari yang ditemukan oleh seorang pejalan kaki, sampai saat ini polisi masih menyelidiki siapa pelaku tabrak lari itu, namun polisi mengalami kendala karena insiden itu terjadi di kawasan yang cukup sepi dan tidak ada CCTV satu pun di tempat kejadian.
Rona membeku dengan mata dibanjiri air yang tak henti-hentinya tumpah saat mengorek kembali luka hatinya ketika seorang polisi menjelaskan tentang insiden kecelakaan yang membuatnya kehilangan orang yang paling mencintai dan dicintainya.
"Kalau begitu saya permisi dulu. Saya akan segera menghubungi Anda jika ada perkembangan" ucap sang polisi yang membuat Rona tersadar dari keterpakuannya yang sering sekali terjadi tanpa dia sadari.
"Baik. Terima kasih Pak" Rona menatap nanar kepergian polisi itu, hatinya ingin sekali menjerit mengatakan, kembalikan saja ayahku! aku tidak butuh siapa pelakunya, siapa pemilik mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MeRona (THE END) ✓
General FictionWARNING!! KHUSUS DEWASA 20++ Merona, menceritakan tentang sebuah skandal hubungan terlarang seorang pria yang baru saja menjabat sebagai Menteri Pertahanan negara Paixxx ( nama negara fiktif) bernama Vincent Smith Abraham dan seorang gadis bernama R...