Part 5

4.2K 202 2
                                    

*****

Di sekolah...

"Ini berlebihan Arabella" ucap Delon saat Arabella memasangkan jam tangan mewah di pergelangan tangannya.

"Tidak ada yang berlebihan, aku tidak mau penampilan kekasihku ketinggalan zaman" kekehnya lalu bergelayut manja di lengan Delon. Arabella tampak sudah biasa memamerkan kemesraan dihadapan murid-murid lain. 

Arabella sering sekali memberikan barang-barang mewah untuk kekasihnya itu, dari mulai aksesories, pakaian bahkan pernah juga dia memberikan motor besar yang cukup mahal, alasannya agar Delon tak ketinggalan zaman dan tidak membuatnya malu di depan teman-temannya. Delon sebenarnya orang kaya juga, meskipun tak sampai menyamai Arabella. Kedua orang tua Delon pengusaha sukses, namun dia bukan tipe anak yang terlalu suka bermewah-mewahan dia cenderung sederhana maka dari itu Arabella selalu memaksanya memakai barang-barang mewah semenjak mereka pacaran dan Delon terpaksa menurutinya karena alasan cinta tentunya.

"Sayang. Nanti malam jadi kan menemaniku di rumah? Aku bosan selalu ditinggal Ayah Ibu" rengek Arabella manja, "Lagi pula aku sangat merindukanmu"

"Tapi Kau masih sakit bukan? Apa kepalamu akan baik-baik saja?" Arabella mengangguk cepat meyakinkan Delon jika dia baik-baik saja dan tidak akan jadi masalah jika mereka melakukan rutinitas mereka saat saling merindukan, yaitu melakukan hubungan sexual. 

"Aku sangat merindukan lidahmu" bisik Arabella sensual, namun bukannya mendapat sambutan baik, Arabella malah dibuat terkejut dan kesal saat tubuhnya sedikit didorong menjauh oleh Delon, "Ih Delonnn!" protesnya kesal, Delon tak menjawab atau meminta maaf rajukan kekasihnya, dia malah terlihat fokus memandangi Rona yang berjalan melewatinya dan Arabella. 

"ASTAGA! Gadis dungu yang tidak tahu malu!" ujar Arabella menyindir, namun Rona seolah tak mendengar seperti biasanya, tapi kali ini mungkin memang tak mendengar karena memang telinganya disumpal oleh hedaset. 

"KYAKKK!" sentak Arabella yang tak terima diabaikan.

"ARA!! HENTIKAN!" teriak Delon saat kekasihnya dengan tega menarik paksa headset yang dikenakan Rona hingga membuat ponsel bututnya jatuh semakin memperparah retakan pada layarnya.

"LEPASKAN! KENAPA KAU SELALU MELARANGKU MENGGANGGUNYA!!" Arabella berteriak histeris, "Apa jangan-jangan Kau menyukai gadis bau ini?" Arabella menatap nyalang kekashinya.

Delon terlihat syok ditodong pertanyaan yang mengejutkan dari Arabella, pertanyaan itu sontak membuatnya menatap Rona yang juga menatapnya, namun tatapan Rona terlihat dingin dan datar, tatapan yang berlangsung sepersekian detik lalu diputusnya dan pergi begitu saja dengan membawa headset dan ponsel rusaknya tanpa berkomentar apa-apa, Rona sepertinya memang sudah tak peduli dengan apa yang dilakukan oleh Arabella padanya.

"Delon!!" suara keras Arabella membuat Delon tersadar dari keterpakuannya menatap kepergian Rona.

"Arabella, Sayang, aku minta maaf" sesalnya karena telah membentak Arabella, sedangkan Arabella yang kadung kesal, pergi begitu saja dengan langkah menghentak keras.

*****

"Ayah! Kenapa gadis bau itu masih berkeliaran di sekolah!" Arabella menerobos masuk ke dalam ruangan ayahnya padahal ia sudah dilarang oleh ajudan sang Ayah yang berjaga didepan pinntu.

"Maaf Sir. Saya sudah melarang Nona masuk tapi--

Pria itu tak melanjutkan ucapannya saat Vincent menggerakan tangan mengisyaratkan agar meninggalkan ruangan seraya menatap tajam dan geram putrinya yang lancang, Vincent merasa tak enak pada tamu-tamunya yang tengah membicarakan masalah cukup serius.

MeRona (THE END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang