Part 20

3.5K 214 12
                                    

*****

"Kita lihat, seberapa berharganya sampah ini bagi ayahmu" seringai licik terukir begitu menyeramkan di wajah Rona, membuat Arabella dan teman-temannya membeku serta merinding melihat pemandangan tersebut.

*****

"Akhirnya Kau datang juga, aku kira Kau sudah lupa jalan pulang dan melupakan ulang tahun ayahku" Annastasia menyambut kedatangan suaminya yang baru saja tiba di kediamannya.

"Dimana Arabella?"

"Dalam perjalanan"

"Bagaimana kabarnya?"

"Kau masih perduli tentang kabarnya? Apa anak tukang daging itu membuatmu melupakan nomor telepon putrimu sendiri sehingga untuk bertanya kabar saja Kau tak bisa menanyakan secara langsung" Vincent tak menanggapi ucapan istrinya, dia terus melangkah masuk ke dalam kamar, berganti pakaian untuk menghadiri acara ulang tahun mertuanya yang ke 70 tahun.

"Kau terlihat lebih berbinar, sepertinya anak tukang daging itu mengubahmu jadi orang bodoh yang hanya memikirkan aroma selangkangan tanpa memperdulikan karir bahkan keluarga" Annastasia masih berbicara dengan topik yang sama.

"Bisakah Kau berhenti bicara dan bersiap-siap" geramnya dengan tatapan tajam, menatap istrinya yang masih mengenakan piyama padahal seharusnya Annastasia sudah rapih dengan baju pestanya mengingat ini adalah hari penting bagi keluarga besar Annastasia yang selalu rutin mengadakan pesta ulang tahun besar-besaran untuk ayahnya saat dia berulang tahun, itu dilakukan untuk menhibur sang Ayah seteleah ibunya Annastasia meninggal.

"Aku akan bersiap setelah kita selesai bicara"

"Tidak ada yang perlu kita bicarakan"

"Kenapa Kau tega melakukkan ini padaku? pantaskah Kau melakukan semua ini setelah apa yang aku dan keluargakku lakukan untukmu dan karirmu" suara Annastasia mulai terdengar bergetar.

"Anna, aku mohon berhentilah bicara" Vincent melonggarkan kembali dasi kupu-kupu yang telah terpasang rapih dilehernya dengan jengah.

Drettt,,drettt,,drettt

Vincent segera mengangkat panggilan telfon dari Damian tanpa memperdulikan istrinya yang masih berbicara, "Katakan" titahnya langsung tanpa mau menunggu Damian berbasa-basi selayaknya etika dalam menghubungi atasannya.

"...."

"A-apa? dimana Kau sekarang?"

"...."

PRANKKK!! "Kau mengabaikanku?" Annastasia merebut dan melempar ponsel suaminya hingga terpental cukup jauh. Vincent menatap tajam Annastasia dengah wajah merah padam menahan amarah, "Apa itu panggilan dari anak tukang daging itu?"

Vincent melepaskan lalu melemparkan jas yang tadi sudah sempat dia pakai, dia bregegas pergi nampaknya kabar yang dia dapat dari Damian membuatnya lebih memilih untuk membatalkan pergi ke acara ulang tahun itu.

"Vincent! Jangan pergi, apa yang harus aku katakan pada Ayah dan keluargaku. Tolong jangan membatku malu"

"Lepaskan Anna, aku harus segera pergi" Vincent menarik lepas tangan istrinya yang mencengkram lengannya mencegahnya pergi.

MeRona (THE END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang