1•Rapuh

134 8 0
                                    

Tidak ada perpisahan yang indah di dunia ini, meski kau telah menghiasinya dengan senyum terindah, sebab keberadaannya akan tetap terasa dan kenangannya akan tetap menghantui di manapun kau bersembunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada perpisahan yang indah di dunia ini, meski kau telah menghiasinya dengan senyum terindah, sebab keberadaannya akan tetap terasa dan kenangannya akan tetap menghantui di manapun kau bersembunyi.

_Aviona Arunika

***

VIONA memandang malas ke arah papan tulis, di depan sudah ada bu salna yang sedang menjelaskan matematika, tubuhnya yang sedikit terangkat untuk memandang ke depan kembali ia jatuhkan ke atas meja, kali ini matanya benar-benar sedang tidak bisa di ajak kerja sama rasa kantuk yang sejak tadi menyerang membuatnya tak mampu membuka mata.

Vi!!

Hmmm?
Ucap viona degan mata yang masih terpejam sempurna.

Vi jangan tidur, lo mau kena hukum lagi?
Ucap Aksara mengingatkan.

Viona hanya bergeming di tempatnya tampa membalas ucapan laki-laki itu.
Melihat viona yang tetap berada di posisinya membuat Aksara mau tak mau menghela nafas pasrah menghadapi sikap sahabat nya yang satu itu, degan sigap laki-laki itu merubah posisi duduknya untuk menutupi viona yang sedang tertidur pulas di belakangnya.

****

Cewek batu🎃

Di mana?
10:13

Kls
10:15

Udah makan?
10:16

Udh
10:19

Mau gue susulin ngak?
10:20

Ngk
10:23

Gue basket dulu yah
10:24

Y
10:30

Aksara tersenyum kecut ke arah ponselnya yang memperlihatkan roomchat nya bersama viona. Gadis yang sekarang menjadi tanggung jawabnya itu terlihat semakin dingin semenjak kejadian yang merenggut habis kebahagiaannya.


*****

Viona berjalan menaiki satu persatu anak tangga, degan langkah yang tak bersemangat gadis itu melangkahkan kakinya menuju rofftoop.

Setelah sampai gadis itu tersenyum tipis degan mata yang terprjam merasakan terpaan angin yang menabrak wajahnya.

Ngapain?
Suara berat seseorang membuat Gadis cantik degan rambut yang di kuncir kuda itu perlahan membuka matanya dan segera menoleh ke sumber suara.

Viona memandang anak laki laki yang berdiri tepat di sampingnya degan dahi berkerut, namun itu tak berlangsung lama, gadis itu segera mengalihkan pandangannya kedepan memandang siswa yang sedang bermain basket di lapangan.

AKSAVIO[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang