23• Mandiri

20 2 0
                                    

Ketika sang surya bersembunyi di balik gelapnya malam, maka akan selalu ada bulan yang menemani di setip detik gemerlap bintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika sang surya bersembunyi di balik gelapnya malam, maka akan selalu ada bulan yang menemani di setip detik gemerlap bintang

_Aksara Baswara Gata_

***

Aksa terus berlari menyusuri tepi pantai setelah mendapat kabar dari bian kalau pemuda itu melihat viona yang sedang menangis di pinggir pantai, tak peduli dengan banyaknya pasang mata yang menatap bingung ke arahnya, yang ada di pikirannya saat ini hanyalah viona, bagaimana keadaan gadis itu, apa ia sudah menorehkan luka pada gadis yang ia cintai? Apa viona akan pergi meninggalkannya? Aksa menggeleng tak ingin pikiran negatif itu terus memenuhi isi kepalanya.

Langkahnya perlahan melemah ketika netra matanya menangkap sosok gadis yang sejak tadi membuatnya khawatir, aksa terus berjalan mendekati gadis itu, semakin ia mendekat semakin jelas suara isakan yang ia dengar, ternyata benar dia sudah gagal menjadi tameng untuk gadis itu, tanpa ia sadari ia sudah menorehkan luka yang dalam pada gadis yang ia cintai.

Meski ragu aksara tetap memberanikan diri menyentuh pundak gadis malang itu

"Vioo"
Panggilnya dengan suara yang hampir tercekat.

Pemuda itu tertegun ketika matanya bertubrukan dengan bola mata viona, viona menatapnya dalam seolah menjelaskan betapa ia merindukan pelukan aksara, gadis itu selalu dapat melemahkan aksara bahkan hanya melihat ke dalam matanya yang di liputi kesenduhan.

Tak butuh waktu lama aksara langsung menarik gadis itu ke dalam pelukannya, mendekapnya dengan erat seolah tak ingin kehilangan gadis itu lagi.

"maafin gue, gue mohon jangan pergi dari kehidupan gue vi, gue tau gue salah tapi please..gue ngak mau kehilangan lo"
Aksara memohon dengan air mata yang sudah mengalir tanpa permisih di kedua pipinya,pemuda itu mempererat dekapannya.

Lain halnya dengan viona, gadis itu sudah meronta ronta ingin di lepaskan, lengan kecilnya memukul mukul dada bidang aksara.

"lo jahat, lo ngak mau dengerin penjelasan gue, lo pernah bilang, kalau lo bakalan selalu ada buat gue, ngak peduli meski semesta membenci gue, tapi nyatanya apa? Lo yang nyuruh gue buat pergi aksa! Gue benci sama lo! Lo jahat!!"

Viona terus meronta ronta, memukuli dada aksara melampiaskan semua kekesalannya di sana.

Aksara membiarkan viona melampiaskan segala kekesalannya, tanpa melepaskan pelukannya pada gadis itu, hingga kepalan tangannya mulai melemah di susul isakan tangis pilu gadis itu.

"maafin gue vi, gue sayang sama lo"

Deg..

***

Wajah cantik viona kini di hiasi dengan butiran keringat yang terus berjatuhan, meski begitu viona tetap fokus bekerja, kesana kemari membawa pesanan para pelanggan, gadis itu tidak memperdulikan keringat yang sudah membasahi baju nya.

AKSAVIO[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang