24. Turnamen

24 1 0
                                    

Masa muda takkan bisa di ulang sesuai keinginanmu, maka jadilah versi terbaik di setiap kesempatan yang kamu miliki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masa muda takkan bisa di ulang sesuai keinginanmu, maka jadilah versi terbaik di setiap kesempatan yang kamu miliki.

_Aviona Arunika_

***

Keenam pemuda dengan karingat bercucuran kini mulai menguasai lapangan basket, seperti biasa usai sholat ashar mereka akan mengasah kemampuan mereka dalam permainan basket, tak terasa waktu berjalan begitu cepat, besok adalah hari di mana mereka akan mengikuti turnamen basket mewakili sekolah ,, yang sekaligus menjadi pertandingan terakhir mereka sebelum  melepas jabatan.

"Woy udah istirahat dulu capek gue!"
Teriak bian yang sudah terduduk di tengah lapangan, dengan keringat yang terus berjatuhan membuat bajunya basah dan lengket.

Javas ikut duduk di samping bian sesekali pemuda itu menyugar rambutnya yang juga sama basahnya dengan bian.
"Lebay amat lo, gitu doang capek."

"sialan lo kutu kupret!"

Melihat kedua temannya sudah letih membuat aksa, jendra, yasa dan janu juga ikut merapat duduk di tengah lapangan sore itu.

Yasa merebahkan tubuhnya di tengah lapangan.
"capek capek gini enaknya ada yang traktir ngak sih?" 

"nah gue setuju, ekehm...anak sultan ngak ada niatan mau traktir nih"
Ucap javas santai dengan berpura pura bicara pada angin.

"bacot lo pada, udah pesan aja capek nih gue" jendra mengeluarkan tiga uang seratus ribu di tengah tengah mereka.

"busettt...enak bener nih"
Dengan sigap aksa merebut uang itu sebelum teman temannya menggambil lebih dulu.

"Udah ayok ngak usah di pesan, kita makan di warung mang jajang aja"
Aksa berjalan lebih dulu meninggalkan teman temannya yang masih mengumpulkan tenaga untuk bangkit.

***

Viona menatap tubuh alea dari kejauhan, semenjak kejadian beberapa hari yang lalu membuat hubungan mereka menjadi renggang, alea mulai menjauh darinya dan menghindar saat viona ingin membahas permasalahan mereka. Kali ini viona akan memberanikan diri mencoba kembali mengajak alea untuk berbincang dengannya.

"Al, gue mau ngomong sama lo"
Ujar viona dengan suara rendah.

Alea hanya memandabg sekilas ke arah viona, lalu pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun.

Viona menghela nafas berat, tangannya terangkat untuk mengusap wajahnya dengan kasar.

Vio!!

Viona berbalik dan mendapati aksa yang berdiri di hadapnnya dengan seragam basket berwarna biru yang melekat di tubuh atletisnya.

AKSAVIO[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang