18•Cantik

25 1 0
                                    

Rasa itu muncul tampa aku perintah, ia datang dan menetap tampa persetujuan dariku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasa itu muncul tampa aku perintah, ia datang dan menetap tampa persetujuan dariku.

_Aviona Arunika_


***

KAU PIKIR HIDUP INI CUMA MAKAN BATU!

KAU PIKIR ANAK MU TAK BUTUH SUSU

SUSU YANG INILAH SUSU YANG ITULAH BOSAN DENGAR ALASAN MUU

EEEEE...AAAHH

E E E E...AAAHH

Ruang inap janu yang tadinya sunyi seketika berubah derastis, bahkan ruang VVIP itu sudah beralih fungsi menjadi tempat karoke, siapa lagi pelakunya kalau bukan teman temannya.

Jendra dan janu hanya saling pandang, mereka berdua sudah lelah mengurusi kelakuan teman temannya yang sungguh meresahkan, mereka datang bukannya bawa makanan eh malah semakin menambah beban pikiran janu, kalau begini ceritanya bukannya sembuh janu malah semakin parah.

SAYANGGG OPO KOE KRUNGOOO..

JERITE ATI KUU BERHARAP ENGKAU KEMBALIII...

SAY--

Brakk

Mereka semua kompak terdiam ketika mendengar gebrakan meja dari belakang.

"UDAH WOY DIEM!"
Sentak jendra yang sudah jengah dengan kelakuan teman temannya, ingin sekali rasanya ia bakar hidup hidup para manusia jelmaan setan itu.

"baru juga mau lanjut nyanyi lagu via valen jen, ngak asik lo" bian yang semula berdiri sekarang ikut duduk di samping jendra.

"ho'oh gue punya banyak rekomendasi dangdut nih" yasa ikut menyahuti.

"teman lo tu yas" ujar aksa sambil menunjuk jendra menggunakan dagunya.

"teman lo juga bangke!" sembur yasa geram pada wakil ketuanya itu.

"lemah lo masa gini aja masuk rumah sakit" kata taren duduk di samping brangkar janu.

"Bacot lo"

"Eh bentar, ini gimana ceritanya lo sampe dikeroyok?" tanya viktro di samping taren.

"panjang" jawab janu singkat.

"apanya yang panjang?" tanya marven dengan bodohnya.

"gue lagi malas ngomong, lo ngak liat luka di muka gue!"

"Iya liat, mukanya makin jelek!" ujar satya sengaja meledek.

Mendengar itu janu hanya mendengus tak suka.

"eh jan lo tau nga-"

"Nggak"

Belum sempat taren melanjutkan ucapannya janu sudah memotongnya lebih dulu.

AKSAVIO[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang