Perihal sedih tak bisa di hindari, perihal luka yang tak kunjung pulih, bolehkah aku mencintai pada cinta yang melangit abadi.
_Aviona Arunika_
***
Viona, Gadis cantik dengan rambut yang di cepol asal itu sedang sibuk membolak balik buku yang berada di hadapannya, malam ini adalah malam senin yang artinya ia harus kembali sibuk pada buku buku tugasnya, entah sudah berapa kali gadis itu berdecak sebal karna lagi lagi di buat bingung dengan rentetan rumus di hadapannya.
Viona menghembuskan nafas lelah matanya melihat keluar jendela menerawang jauh langit yang sedang di selimuti awan gelap.
Melihat langit yang mendung membuat suasana hati gadis itu ikutan mendung. Perlahan gadis itu bangkit dari duduknya ia berjalan asal keluar dari kamarnya, dengan suasana hati yang tak karuan entahlah malam ini ia seperti sedang merindukan seseorang.
Mama...
Papa...
Lirih gadis itu dengan kakinya yang masih terus berjalan lesuh tak tentu arah,orang bilang jika merinduka seseorang yang telah pergi maka bintang bisa membantu mengobati rasa rindu meski tak harus bertemu pada orang yang kita rindukan, cahaya indah yang di pancarkan mampu mengobati hati yang tengah sendu, namun sialnya malam ini viona tak menemukan satupun bintang di langit sana. Hanya ada awan gelap menyelimuti langit malam ini.
Viona terkejut saat matanya menangkap sosok pemuda di hadapannya dengan bola basket di genggaman pemuda itu, viona tak sadar ternyata dirinya sudah sampai di rofftop rumah aksara.
Di depan sana aksara masih diam di tempatnya sesekali pemuda itu melemparkan bola basket lalu kembali menangkapnya dengan kedua tanagan kekar miliknya.Pemuda itu belum menyadari kehadiran viona di belakangnya.
Dengan langkah gontai viona mendekati aksara, lalu dengan santainya duduk di sebelah pemuda itu. Aksara menyadari kehadiran viona dengan wajah lusuh seperti mayat yang cosplay jadi manusia.
"Napa lo?"
Pemuda itu masih sibuk bermain dengan bola di tangannya."Gue rindu bonyok" viona bersandar pada sandaran kursi di belakangnya dengan wajah yang di tekuk
Mendengar itu seketika bola mata aksara melotot sempurna, untung saja tidak loncat dari tempatnya.
"gila aja lo rindu bonyok, gua aja cowok ngak segitunya pengen bonyok"
Viona di tempatnya malah mengerutkan dahi bingung dengan arah pembahasan aksara, sampai akhirnya gadis itu menabok kepala aksara keras.
"Awww!! apa sih vi gaje banget lo!" protes aksara kesal, tanganya mengusap usap kepala yang baru saja di beri tabokan sayang oleh viona.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSAVIO[On Going]
Mystery / ThrillerAviona Arunika gadis introvet yang sangat membenci keramaian, gadis yang selalu memendam segala lara kesedihannya sendiri, gadis yang begitu sukar untuk di pahami, kekejaman dunia mulai menampakan diri ketika suatu kejadian datang dan merengut kebah...