25. Duka

23 1 0
                                    

Duka yang datang memberiku luka yang begitu dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duka yang datang memberiku luka yang begitu dalam

_Aksara Baswara Gata_

***

Motor besar dengan logo tengkorak yang menghiasi bagian depan motor aksara menepi di pinggir jalan, pemuda itu turun setelah melepas helemnya tanpa berkata apapun pada viona, dengan bingung viona pun ikut turun lalu mengikuti gerak langkah aksa yang sudah lebih dulu menuju pantai.

"lo ngapain malah ngajak gue kesini sih?" tanya viona yang baru saja sampai di samping aksa.

Yang di tanya malah tersenyum lembut, tangan kanannya ia gunakan menepuk pasir pantai di sampingnya menyuruh viona duduk di sana.

"kenapa sih?"
Tanya viona yang semakin bingung dengan tingkah laku aksa yang tak seperti biasanya.

"diem dulu bentar, lo emang ngak mau nikmatin bulan yang se-indah itu?" Ujar aksara menerawang jauh ke langit dengan senyum manis yang terus terukir di wajah tampannya.

Viona ikut memandang langit yang begitu meriah di hiasi bulan dan bintang, namun pandangan matanya kembali melirik wajah aksara dari samping, entah mengapa keindahan bulan malam ini seolah tertutupi dengan senyum tulus cowok itu.

"kenapa liatin gue?"
Tanya aksa yang baru sadar kalau viona memandang wajahnya bukan ke arah langit yang menjadi topik pembahasan mereka kali ini.

"lo hebat"

Aksara tertegun, sedikit tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

"hah-coba ulangin lagi!"

"ngak ada, gue ngak ngomong apa apa"

Viona membuang mukanya menutupi pipinya yang memanas akibat salah tingkah.

"cih, sok imut lo kutu beras"
Ujar aksa sengaja meledek.

"sialan lo!"
Tangan viona terangkat, memukul telak bahu aksa keras.

"Akh!! Sakit ege!"
Aksa mengusap-usap bahunya yang terasa panas karna ulah viona.

"brisik!"
Ketus viona kesal.

"Vi, ada yang mau gue omongin sama lo"

"Apa?"
Tanya viona tanpa memandang lawan bicaranya.

Aksa menarik nafas dalam mencoba merileks kan jantungnya yang berdetak tak karuan "sebenarnya gue.."

Drettt...Drettt..

Suara dering ponsel menghentikan ucapan aksa yang hampir saja lolos dari mulutnya, dengan sabar cowok itu merongoh saku jaketnya mengambil benda pipih yang mengeluarkan suara.

Bunda is calling...

Melihat nomor bundanya yang tertera di layar ponsel membuat aksa dengan cepat mengangkat panggilan tersebut.

AKSAVIO[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang