20• Antara Hujan Dan Kita

25 1 0
                                    

Kehidupan memang selalu begitu Kejahatan dan kekejamannya tak pernah terelakkan,Namun kata"Menyerah" sangat
Tifak pantas untuk menghiasi hidup kita yang begitu berharga.

_Aviona Arunika_

  ***

RUMAH minimalis sederhana itu kini di penuhi oleh beberapa remaja yang saling diam, suasana terasa benar benar canggung usai pelantikan spontan dari sang ketua yang menagngkat viona menjadi ratu enigma.

"buset, lu pada napa diam diam bae dah udah kaya sariawan masal aja"
Celutuk javas berusaha mencairkan suasana.

Viona benar benar merasa canggung berada di tengah tengah anak enigma, memang ini bukan pertama kalinya ia bergabung dengan mereka namun tetap saja ia masih merasa asing di sana.

"santai aja vi, ngak usah tegang gitu" ujar bian santai dengan tangannya yang sibuk memetik sinar gitar di pangkuannya.

"ho'oh neng manis santuy aja ngak usah canggung, mereka aman kok ngak liar" yasa terkekeh geli mendengar ucapannya barusan.

"goblok! Lo pikir kita apaan!" protes taren tak terima di bilang liar.

"Canda elah, baperan amat lo"

"brisik lo pada" aksa datang dengan semangkuk mie kuah yang baru saja ia buat.

"Makan"

Aksa menyodorkan mie itu di hadapan viona.

"mohon maap nih cuman ada itu di dapur, emang miskin banget nih yang punya" aksa melirik ketuanya yang sedang duduk dengan posisi hp miring, jelas saja pemuda itu sedang bermain game dengan viktor dan marven di sebelahnya.

"ngak tau diri banget lo, boss usir aja nih orang" teriak satya dengan wajah cepunya.

Setelahnya kedua pemuda itu malah tertawa bersama menertawakan kerandoman mereka.

"sinting!"

Keempat belas pemuda itu seketika memandang objek yang sama, mereka sama sama terkejut mendengar satu kata yang di ucapkan oleh viona.

Viona yang di tatap seperti itupun menghentikan kegiatannya yang sedang menyeruput mie nya.

"Kenapa?" tanya viona dengan kedua mata yang mengerjap polos.

"wahahahahah!! Lo ngak salah nilai kok vi, mereka berdua emang sinting!"  alvin sudah tertawa ngakak di tempatnya di ikuti teman temannya yang juga tak kalah ngakak dengan pemuda itu.

Melihat itu viona malah mengacuhkan bahunya tak peduli, gadis itu malah kembali melanjutkan makannya yang sempat tertunda.

***

Viona menatap lekat langit mendung sore ini, tangannya terulur untuk menyentuh butiran air hujan yang mulai membasahi jalanan di hadapannya.

Suasana yang berhasil membangun kenyamanan dalam dirinya, tak terasa senyum simpul muali menghiasi wajah polos gadis itu.

"kapan gue bisa pergi dari dunia ini?" monolog gadis itu dengan matanya menatap kosong air hujan yang mulai turun dengan deras.

Gue capek!

Perlahan gadis itu beranjak dari halte bus yang melindunginya dari guyuran hujan, tampa memperdulikan sekitar gadis itu terus berjalan membelah derasnya air hujan kala itu.

AKSAVIO[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang