7•Tauran

42 3 0
                                    

Aku ingin sekuat dan seindah langit, akupun ingin sebarani hujan, dan sehangat matahari,aku ingin sebebas angin, dan seceria pelangi, namun kenyataanya aku begitu lemah untuk menyinari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku ingin sekuat dan seindah langit, akupun ingin sebarani hujan, dan sehangat matahari,aku ingin sebebas angin, dan seceria pelangi, namun kenyataanya aku begitu lemah untuk menyinari.

_Aviona Arunika_

***

SEPERTI biasa warung mang jajang sudah di penuhi anggota enigma bahkan sebelum bel pulang berbunyi. Mereka semua berkumpul untuk menghilangkan penat setelah belajar walaupun pada akhirnya tetap bolos pada pelajaran terakhir.

Warung mang jajang sudah menjadi titik kumpul mereka sehari hari selain beskem. Setiap hari selalu saja ada hal hal random dari para anggota enigma, seperti sekarang bian, yasa,javas,  dan taren sedang mabar ludo, marven, satya dan alvin sedang berlomba makan kuaci, janu, dan viktor masih asyik nobar upin ipin.

Jangan tanya ketuanya sedang apa sekarang, pemuda itu sedang tertidur pulas dengan gavin dan rayyan yang setia menjadi dayang dayangnya alias babu pribadi jendra

Berbeda halnya dengan Aksara, pemuda itu malah senyum senyum sendiri memandang layar ponselnya yang terpampang wajah polos viona sedang tertidur pulas.

Foto itu adalah hasil jepretan ardi sang ketua kelas yang sudah lelah membangunkan viona karna bel pulang sudah berbunyi. Namun viona masih pada posisinya.

Tidak ingin ambil pusing ardi segera mengambil gambar viona yang sedang tertidur lalu mengirimkannya pada aksara.

Tak!

Kulit kuaci yang entah datang dari mana mengenai jidat aksara berhasil menghentikan pemuda itu dari aktivitasnya yang sedang senyum senyum sendiri.

Aksara mengadarkan pandangan keseluruh ruangan dan mendapati bian,yasa,javas dan taren sedang menatapnya horor.

"Ngapain lo senyum senyum sendiri?"
Itu suara bian yang memandang penuh tanda tanya pada aksara.

Aksara hanya memutar bola mata malas meladeni temanya yang kelewat kepo itu.

Brakk!

Baru saja ingin melanjutkan aktivitasnya yang sedang tertunda kini aksara kembali di kagetkan dengan suara bantingan pintu.

Semua mata tertuju pada kevin sang pelaku.

"ngapain sih vin, ganggu aja"
Dengan kesal gavin terpaksa mem pouse film upin ipinnya yang harus tertunda.

kevin, cowok itu sedang sibuk menormalkan kembali nafasnya yang sedang memburu

"maaf bang, tapi di luar anak Ateez nyerang sekolah kita"

Kata yang keluar dari mulut kavin seketika membuat semuanya tegang, terutama jendra yang langsung bangkit dari tempatnya.

"semuanya ke sekolah sekarang!! Lindungin semua yang harus di lindungin" ucap jendra tegas.

AKSAVIO[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang