17. Penyelidikkan Malam Pertama

118 22 10
                                    

Malam ini pukul 22.00 Waktu Indonesia Bagian Bercanda--- Eh salah maksudnya Waktu Indonesia Bagian Barat, kita bertiga udah ada di dalam mobil Junpi yang demi apa mobil ini lengkap banget karena di dalamnya ada kayak semacam barang-barang elektronik gitu.

Kayak komputer tapi bukan komputer karna gue gak tau apa namanya, WT, headphone, dan apapun itu dengan barang-barang berkabel yang menjuntai di sini.

"Kita semua kudu pakek earpiece masing-masing. Udah kepasang dengan bener 'kan?" tanya Junpi buat memastikan lagi.

Gue sama Esa ngangguk karena earpiece sudah kepasang di telinga kita dengan benar.

"Cctv aman?" tanya Esa. "Aman." jawab Junpi.

Gue sama Esa sama-sama saling pandang sebelumnya, lalu mengangguk mantab.
Setelah saling cek satu sama lain membawa beberapa perlengkapan yang sekiranya dibutuhkan, gue sama Esa beranjak dari mobil dan berjalan menuju gerbang belakang pabrik itu.

Esa mulai membuka kunci gerbang pakek kunci yang di bawanya, tapi berulang kali dicoba tetep gak bisa ke buka.

"Kenapa lagi ini? Biasanya kalo pakek kunci ini mau kunci gemboknya kayak apapun bisa kebuka. Tapi ini kok susah banget?" Esa masih tetep berusaha, dan gue yang ngeliat itu mencoba ikutan membuka.

"Sini Sa biar gue coba."

Lama di uklik-uklik pun hasilnya tetep sama, gak bisa kebuka.

Tapi abis itu justru gue langsung keinget kunci yang gue bawa di waist bag merah hitam punya gue.

"Bentar, pakek ini coba." kata gue lalu mulai mencoba pakek kunci itu dan berhasil.

Kita berdua saling pandang lagi sambil tersenyum. Kemudian kita mulai menjelajahi tempat ini. Asli, kalo lo penakut parah mending jangan pernah maksain diri ke tempat modelan kayak gini. Ini definisi lebih dari serem btw.

Kemudian setelah kita ngelewatin garis polisi, kita juga mulai masuk ke dalam lewat pintu belakang yang lagi-lagi dikunci.

Namun kali ini pakek kuncinya Esa, dan berhasil. Terus kita berjalan tenang menyelidiki setiap sudut ruangan awal yang gue gak tau ini ruangan bagian apa.

"Jisoo, ayo kesana!" Esa bikin gue menoleh ke arahnya yang sudah jalan duluan lalu gue ngikutin dia.

Gak lama kita jadi masuk di sebuah ruangan yang luas banget tapi minim lampu, semacam hanya lampu remang-remang gitu. Serem pokoknya, jadi jangan di bayangin kalo gak mau ngalamin mimpi buruk ntar malem.

"Gimana? Kalian berdua udah nemuin apa aja di sana?" tanya Junpi dari earpiece di telinga masing-masing.

"Belum, kita sama sekali belum nemuin apa-apa. Kita mau nyari gudangnya tapi gak tau ada di sebelah mana." jawab gue.

"Bentar, bentar, gue cariin dulu." kata Junpi.

Selama Junpi mencari lokasi gudang, gue sama Esa masih berjalan sambil memperhatikan semua yang nampak biasa saja. Gak ada yang aneh.

"Gais, ketemu." suara Junpi membuat langkah kita berhenti. "Dimana?" tanya Esa, sambil mendorong earpiece nya kedalam lubang telinganya.

"Lokasi kalian lagi ada di bagian produksi, kalian liat pintu diujung sana gak? Kalo iya, disitu gudangnya."

"Udah gue duga disana, perasaan gue berat banget pengen kesana dari tadi." kata gue.

Lalu gue sama Esa kesana, tapi lagi-lagi pintu dikunci. Ribet banget pokoknya dari tadi mah buka tutup kunci mulu, untung kunci gue multifungsi.

I Ghost U | SeokSoo [GS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang