45. Mitos Bergandengan Tangan Ketika Mimpi Buruk

170 26 25
                                    

Jisoo dan Seokmin memutuskan menginap di rumah kedua orang tua Seokmin untuk beberapa waktu ke depan. Semua itu atas dasar Seokmin yang ingin menghabiskan waktu bersama untuk menemani kedua orang tuanya.

Untuk itu Jisoo pun mau tak mau menurut, alhasil beberapa barang miliknya dan juga Seokmin sudah berada di rumah kedua orang tuanya untuk waktu yang entah sampai kapan mereka akan berada di sana, asalkan keduanya dapat menemani dan menghabiskan waktu bersama dengan Ayah dan Ibunya.

Dan malam ini sama seperti malam-malam sebelumnya dimana Jisoo lagi-lagi selalu bermimpi yang sama. Mimpi yang selalu menghantui rasa traumanya tentang air dan peristiwa tak masuk akal lainnya.

Seokmin yang waktu itu masih terjaga, jadi memusatkan segala perhatiannya kepada Jisoo yang tidur nampak begitu gelisah dan tentunya kembali menangis di dalam tidurnya.

Seokmin yang kala itu sedang mengecek semua berkas perkara untuk kasus yang di terimanya, jadi menghampiri Jisoo dan berusaha membangunkan perempuan itu yang sedang bergeliat gelisah ketakutan di dalam tidurnya.

Lelaki itu pun menyentuh pundak Jisoo dan mengguncangnya sedikit kencang agar Jisoo dapat bangun.

"Jisoo?" mendengar itu, Jisoo segera membuka matanya dengan nafas yang terengah-engah, dan tak lupa bulir keringat yang membasahi pelipis hingga ke leher.

Perempuan itu bangkit dari tidurnya mencoba duduk sejenak untuk menghirup oksigen yang sebelumnya terasa sulit untuk di hirup.

Seokmin yang melihat itu merasa tak tega, lalu tanpa di minta lelaki itu maju meraih tubuh Jisoo membawanya ke dalam dekapan hangatnya. Seokmin memeluk tubuh kecil itu lalu mengusap punggung Jisoo berusaha membuat perempuan itu supaya lebih tenang.

"Selama kita tidak satu kamar, apakah setiap malam kamu selalu mimpi buruk begini?" tanya Seokmin.

Sedangkan Jisoo yang masih sesenggukkan di dalam pelukan Seokmin, menyahut sambil mengangguk, "Setelah sadar dari koma, setiap malam aku mimpi kejadian di mana aku tenggelam sama Ichan. Dan sosok jahat yang mirip Jihoon itu yang menggangguku, dia berusaha membunuhku dan Ichan. Aku takut."

Pelukan di tubuh Seokmin semakin mengencang, Jisoo benar-benar takut sehingga hanya ini lah satu-satunya cara untuk ia merasa aman dan tentunya nyaman, yaitu dengan memeluk tubuh Seokmin.

Lelaki itu hanya diam mendengarkan, lama-lama pelukan itu benar-benar terasa nyaman, apalagi Seokmin mengusapnya dari ujung rambut Jisoo sampai ke punggungnya. Seokmin merasa bahwa Jisoo sedang membutuhkannya, entah untuk apa tapi hanya ini yang mampu ia berikan untuk Jisoo.

Bahkan Seokmin tak mengerti mengapa ia melakukan itu semua untuk Jisoo, seperti hati nuraninya yang bergerak sendiri sesuai intruksi, dan terjadi lah hal itu.

"Saat kamu tidur nanti, bolehkah saya menggenggam tanganmu?"

Pertanyaan Seokmin reflek membuat Jisoo tersentak kecil, lalu tak lama keduanya saling memisahkan diri dari pelukannya masing-masing.

Jisoo menatap Seokmin dengan pandangan tak mengerti, lalu Seokmin menjelaskan kembali, "Kata Mama, dulu waktu kecil ketika saya mimpi buruk, tangan saya di pegang Mama sampai saya tertidur pulas. Katanya, kalau tangan kita di pegang seseorang dalam tidur, dia tidak akan bermimpi buruk lagi karena terasa ada seseorang yang tengah bersamanya seolah ada yang menjaga kita dari dekat,"

"... jadi, kalau kamu gak keberatan, tangan kamu akan saya genggam sambil kamu mencoba untuk tidur kembali. Supaya kamu tidak bermimpi buruk itu lagi."

Seokmin mengatakannya dengan kalimat penuh ketegasan dan nampak tak ada niat untuk mencari kesempatan atau apapun itu di mata Jisoo. Meskipun Jisoo merasa sangat aneh dan pasti tentunya canggung, tapi ia merasa sepertinya itu patut di coba.

I Ghost U | SeokSoo [GS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang