Hari-hari dilewati Jisoo dan Seokmin ketika keduanya masih tinggal bersama dengan kedua orang tua Seokmin hingga saat ini.
Seperti biasa, Jisoo yang aktif bekerja sebagai pengacara dan Seokmin sebagai Jaksa yang sama-sama memiliki kesibukkan nya sendiri. Sehingga terkadang keduanya bisa pulang malam akibat lembur dengan kasus yang mereka terima.
Saat ini pun, Seokmin dengan tugasnya yang menuntut terdakwa kasus pembunuhan yang keputusan finalnya adalah memberi hukuman penjara seumur hidup bagi terdakwa. Bahkan sidang hari itu sangatlah kolot karena beberapa perbedaan argumen dan juga hal yang tidak sesuai dengan berkas yang di terimanya.
Alhasil sidang itu baru selesai sore padahal sidang dimulai pukul 10 pagi.
Begitu pun dengan Jisoo yang hari itu juga tengah menghadiri sidang untuk mendampingi clien yang memakai jasanya untuk membereskan sebuah kasus penggelapan dana dari suatu perusahaan yang berakhir dengan kolot juga.
Untuk itu bahkan setelah menyelesaikan sidang, Jisoo segera melipir ke ruangannya mencoba mengistirahatkan sejenak tubuhnya yang mulai lelah akibat pekerjaannya tersebut.
Namun ketika dirinya hendak akan memejamkan mata, samar-samar ia mendengar suara nyanyian yang sudah di pastikan bahwa suara itu pasti dari suara tak kasat mata.
Dan benar saja, ketika ia mengangkat wajahnya, pandangannya langsung tertuju ke atas lemari berkas di pojokan ruangannya.
Terlihat wanita berbaju putih panjang yang tempo hari menampakkan dirinya di kamar mandi, sedang asik duduk di atas lemari bersenandung kecil sembari mengayunkan kedua kakinya dengan riang.
Jisoo lagi-lagi merasa risih, alhasil ia pun menyeletuk, "Bisa berhenti gak? Kepala gue pusing denger nyanyian lo!"
"Ih kok gitu? Aku kan cuma nyanyi."
Jisoo pun berdecak, "Ck, masalahnya suara lo tuh gak ada bagus-bagusnya. Jatuhnya malah berisik, lo ngapain sih nyanyi di sini? Di pohon sebelah bisa kalik jangan di ruangan gue!"
"Lah suka-suka aku dong, lagian aku tuh lagi latian buat persiapan kontes nyanyi tingkat dunia loh. Jadi setan-setan di seluruh dunia ini pada ikutan semua yakalik aku gak ikutan."
"Lah ya bodo amat ya gue gak peduli! Intinya lo pergi deh dari sini, gue makin pusing denger suara lo!"
"Ck, gak asik kamu tuh, mumpung aku belum jadi idol dan terkenal kamu tuh masih bisa dapet kesempatan denger suara ku secara gratis loh ini gak bayar. Bisa-bisanya gak mau denger."
Oke, ingatkan Jisoo untuk menahan diri agar tidak menempeleng makhluk tak kasat mata di atas sana agar Jisoo tidak semakin spaneng.
Jadi satu-satu nya hal yang dapat ia lakukan saat ini ialah membiarkan hantu itu bersenandung di sana sesuka hatinya, meskipun itu benar-benar mengganggunya, namun Jisoo berusaha sekuat tenaga untuk tak mempedulikannya kembali.
Lalu ketika dirinya benar-benar akan memejamkan kedua matanya kembali, tiba-tiba pintu ruangannya di ketuk oleh seseorang. Terpaksa Jisoo membuka matanya kembali sambil menghela nafasnya kasar.
"Astaga apa lagi sih!" cibirnya, kemudian pintu terbuka dan menampilkan seseorang masuk ke dalam ruangannya.
"Jisoo, ada tamu untuk kamu di luar." katanya.
"Siapa? Penting gak?"
"Suami kamu, penting katanya."
Jisoo sempat termenung sejenak lalu melirik kecil hantu yang berada di atas lemari, yang hantu itu memberikan respon berupa sebuah gendikkan bahu seolah tak tahu dan tak peduli juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Ghost U | SeokSoo [GS] ✔
FantasíaMemecahkan misteri, teka-teki, serta menjalani penyelidikkan dengan berbagai kasus kriminal yang ada, Jisoo beserta teman-temannya memiliki kemampuan khusus di bidang masing-masing yang tergolong unik dalam memecahkan setiap kasus. Jisoo seorang ind...