Jisoo berjalan seperti di sebuah ruangan yang tidak pernah ia lihat sebelumnya, entah itu dimana namun Jisoo yakin ia belum pernah ke tempat itu sama sekali.
Namun selama ia berjalan entah apa maksud dari pandangan yang saat ini sedang berada di hadapannya, mampu membuatnya menghentikan langkah.
Kedua matanya melebar dengan seluruh anggota tubuhnya yang bergetar menahan rasa takut karena yang ia lihat adalah kejadian di mana seseorang setengah dewasa yang sedang sibuk membunuh satu orang di dalam rumah.
Dan dengan teganya tubuh yang sudah tergeletak lemas dengan penuh darah itu di potong-potongnya menjadi beberapa bagian. Jisoo yang menyaksikan kejadian itu dibuatnya mual dan hampir saja pingsan karena lemas seakan tak sanggup untuk menyaksikan kejadian menyeramkan di hadapannya tersebut.
Jisoo hampir menitihkan air matanya merasa miris dan tak menyangka bahwa akan ada manusia yang sekejam itu di dunia ini. Lalu ia juga melihat bahwa pembunuh keji itu terciduk oleh seseorang yang tak lain adalah seorang gadis yang membawa kayu balok sambil menangis.
Gadis itu hendak memukul pembunuh keji itu dari belakang namun naas pukulan itu tidak mengenai pembunuh tersebut, karena saat itu juga pembunuh itu justru berbalik sambil menusuk perut gadis itu dengan tusukan bertubi-tubi membuat darah menyeruak kemana-mana.
Jisoo yang menyaksikan itu semua benar-benar tak sanggup, ia menangis menahan isakan dengan menggeleng kecil kepalanya.
"Jisoo? Jisoo!! Sayang?"
"Argghhh!!" Jisoo berteriak sambil membuka matanya lebar.
Seokmin yang menyaksikan sang istri pada akhirnya bangun, merasa bersyukur dan juga lega namun cukup khawatir.
"Kenapa? Ada apa sayang? Kamu baik-baik aja?" tanya Seokmin sambil memegang kedua pundak Jisoo.
Sedangkan perempuan itu terkejut dan menatap sekeliling ruangan yang kini tampak tak asing baginya, yaitu di dalam kamarnya Seokmin.
"Aku di mana? Kamar kamu? Ini rumah kita, 'kan?" Jisoo yang nampak panik dan bingung membuat Seokmin segera memeluk tubuh kecil itu ke dalam dekapannya.
"Iya, ini kamar kita, ini rumah kita sayang. Aku lega banget kamu udah sadar, kamu pingsan selama 3 hari. Di bawa ke Rumah Sakit juga kata Dokter kamu hanya kelelahan, intinya kamu gak kenapa-napa, kamu juga gak ada terindikasi penyakit apapun itu. Kamu baik-baik aja, 'kan? Sekarang apa yang kamu rasakan? Bilang sama aku."
Pernyataan dari Seokmin mampu membuat Jisoo terdiam sejenak untuk mencerna semuanya dengan baik, lagi-lagi ia menemukan bahwa ternyata ia hanya bermimpi namun rasanya seperti sebentar saja dengan di perlihatkan kejadian mengerikan di dalamnya. Dan ternyata lagi-lagi itu hanyalah mimpi ketika dirinya seakan dibawa dalam keadaan yang seperti nyata dilihatnya.
Seokmin yang menyaksikan Jisoo terdiam, mengusap kening sang istri yang mengeluarkan bulir keringat. Tak lama Seokmin menyodorkan segelas air putih untuk Jisoo sekadar menenangkan sang istri yang nampak cemas.
"Kamu minum dulu, biar tenang." sahut Seokmin. Jisoo menerima sodoran gelas itu dan segera meminumnya sampai habis.
Setelah itu Seokmin kembali menyentuh lengan Jisoo dan digenggamnya lembut, "Ada sesuatu yang mengganggumu? Kamu bilang sama aku."
Jisoo menatap khawatir Seokmin lalu tak lama ia maju memeluk tubuh kekar di hadapannya tersebut.
"Aku bingung mau cerita dari mana, aku takut Seok." cicit Jisoo dengan pelukan yang semakin erat pada tubuh Seokmin.
Lelaki itu tentu membalas pelukan sang istri dan mengusap lembut punggungnya seakan mencoba menenangkan perempuan tersebut.
"Gak papa, pelan-pelan aja. Kamu bisa cerita semuanya kalau kamu udah siap."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Ghost U | SeokSoo [GS] ✔
FantasyMemecahkan misteri, teka-teki, serta menjalani penyelidikkan dengan berbagai kasus kriminal yang ada, Jisoo beserta teman-temannya memiliki kemampuan khusus di bidang masing-masing yang tergolong unik dalam memecahkan setiap kasus. Jisoo seorang ind...