Aku akan baik-baik saja
Jangan terlalu cemas berlebihan, aku akan kembali dengan baik
Aku akan baik-baik saja, tapi kalau pun tidak, aku harap kamu yang baik-baik saja, sayang
Aku mencintaimu
Aku pergi, Jisoo
"Enggak! Jangan pergi! Aku mohon Seok jangan pergi!!"
Jisoo tersentak membuka mata, air matanya masih menggenang. Merasakan perih di dalam hatinya ketika pandangannya menatap langit ruang tamu berwarna krem.
Ia mengerjapkan matanya mencoba mencari kesadaran yang dirasa cukup membuat kepalanya pening akibat menangis. Terbukti bahkan sisa air matanya masih melekat pada kedua pipi chubbynya. Nafasnya masih memburu, mencoba mencerna semuanya.
Apalagi terdapat satu tangan yang menggengamnya hangat. Jisoo mencoba mengumpulkan segenap kesadarannya ketika sentuhan tangan hangat itu kini terasa begitu nyata.
Desakan ingin memeluk tubuh itu pun semakin meningkat ketika ia sepenuhnya sadar dari mimpi buruk yang ia alami sebelumnya.
Iya, Jisoo kembali mengalami mimpi buruk yang terasa begitu nyata.
"Sayang, kamu gak papa?" suara Seokmin begitu nyata menyapa gendang telinga Jisoo.
Kenapa mimpi itu terasa nyata?
"Aku panik banget pulang kerja liat kamu pingsan di lantai mana gak ada orang sama sekali. Kamu baik-baik aja, 'kan?"
Katakan kalau ini bukan mimpi lagi! Ku mohon!
Seokmin semakin mengeratkan sentuhannya pada tangan Jisoo dan mengusapnya lembut. Kemudian kembali menyahut, "Kamu kalau lagi gak sehat bisa--"
Jisoo segera duduk tegap dan memeluk tubuh Seokmin, memeluknya begitu erat. Menumpahkan rasa syukurnya bahwa semua yang ia alami sebelumnya bukanlah kenyataan. Lelaki itu benar-benar nyata berada di hadapannya dan membalas pelukannya sambil mengusap punggung Jisoo mencoba menenangkan Jisoo yang menahan isakan dan ingin berteriak.
"Ada apa?" bisik Seokmin.
Jisoo yang mendengar itu akhirnya terisak dan semakin mempererat pelukannya di tubuh Seokmin, begitu pun dengan Seokmin yang mulai paham bahwa jika Jisoo seperti itu pasti Jisoo sedang mengalami mimpi buruk.
Alhasil Seokmin ikut mempererat pelukannya sambil berkata, "Kamu mimpi buruk lagi ya?"
Jisoo mengangguk dibalik pelukan itu dengan isakan tertahan dan tubuh yang mulai bergetar.
"Sudah ya, itu cuma mimpi. Aku menepati janjiku untuk kembali dalam keadaan baik. Aku beneran baik-baik aja, 'kan? Kamu gak perlu khawatir."
Lalu Jisoo memundurkan tubuhnya dan menangkup wajah Seokmin seolah meneliti setiap inci tubuh Seokmin yang tak kurang sedikit pun.
"Ini nyata, 'kan? Aku gak lagi mimpi, 'kan? Kamu beneran Seokmin suami aku, 'kan? Kamu kembali?"
Seokmin yang melihat itu mengusap tangan Jisoo yang menangkup wajah tampannya, kemudian maju mengecup sejenak bibir Jisoo sambil menyunggingkan senyuman tepat di depan wajah Jisoo.
"Iya sayang, ini aku, Seokmin, suami tercinta kamu. Aku pulang, aku baik-baik aja. Aku menepati janjiku untuk kembali dalam keadaan baik."
"Terus, pembunuhnya? Gimana? Apa yang terjadi?"
Seokmin lagi-lagi menyunggingkan senyuman menawannya.
"Sudah selesai, semuanya lancar. Pembunuh itu tertangkap dan dijatuhi hukuman mati karena dia terbukti sebagai pelaku utama pembunuhan kakak beradik itu. Dia adalah ayah tiri dari kedua kakak beradik itu setelah kepergian Ibu mereka, semuanya berjalan sesuai rencana. Untuk itu aku bisa kembali ke hadapanmu dalam keadaan baik, sama seperti yang sudah aku janjikan padamu sebelumnya, Jisoo."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Ghost U | SeokSoo [GS] ✔
FantasiaMemecahkan misteri, teka-teki, serta menjalani penyelidikkan dengan berbagai kasus kriminal yang ada, Jisoo beserta teman-temannya memiliki kemampuan khusus di bidang masing-masing yang tergolong unik dalam memecahkan setiap kasus. Jisoo seorang ind...