29. Balasan Sebuah Perasaan

147 26 7
                                    

Setelah dirasa keadaan di sekitar gue sudah mulai kondusif, gue kembali ke Apartemen gue sendiri setelah 2 hari gue nginep di rumahnya Esa.

Awalnya Esa ngelarang gue buat pulang, tapi karena gue kekeh meyakinkan Esa kalo gue udah baik-baik saja, alhasil hari ini gue pun kembali ke Apartemen gue.

Satu hal yang awalnya mengganjal di otak gue perihal orang mencurigakan di Apartemen gue waktu itu ternyata orang yang sama.

Menurut kesaksian Hansol, ternyata Ferguso memang pada saat itu sedang berada di kawasan Apartemen gue, nah kenapa waktu itu dia gak kedeteksi sama cctv ya karena dengan pintarnya manusia titisan setan itu ngerusak cctv tanpa sepengetahuan petugas dan orang-orang di sekitar sana.

Dan memang waktu itu petugas sana pada melalaikan tugasnya untuk menjaga keamanan yang dengan mudahnya terbobol masuk oleh oknum berbahaya semacam Ferguso.

Jadi benar, saat itu dia sedang meng-eksekusi mayat perempuan yang telah dia bunuh dan potong-potong, lalu dengan mudah niat awalnya hanya iseng ingin sekedar di taroh begitu saja di tong pembuangan sampah yang sangat besar berada di sekitar kawasan Apartemen gue itu.

Nah waktu itu beruntunglah gue gak temu tatap sama dia waktu gak jadi masukin kantong besar itu ke dalam pembuangan, karna sejatinya dia memang udah ngincer Apartemen gue yang kata Hansol terlihat menarik, dari situ gue ngeri banget anjing!

Makanya setelah itu dia hanya merhatiin kamar gue sambil memasukkan semua kantong besar itu ke dalam mobilnya, karna dia ngerasa gue udah kayak menaruh curiga sama dia. Dia tau gue ngeliat dia malam itu makanya dia terus menerus nyari info tentang gue.

Dan dia selalu berada di lingkup sekolah, bukan berarti berada di dalam sekolahnya, tapi di sekitar sana, makanya waktu itu gue, Esa sama Junpi nyangka pelakunya adalah Hansol ya karena itu tadi.

Kita mendapat informasi dari Hoshi yang memberi ciri-ciri sama persis dengan Hansol yang ternyata adalah kembarannya sendiri.

Jujurly, gue pusing banget sih ini. Tapi untunglah sekarang karena pelaku pembunuhan berantai itu sudah tertangkap, gue beneran bisa tenang. Karena sekarang di kawasan Apartemen gue juga penjagaannya sudah semakin ketat karena berita penangkapan Ferguso sudah tersebar ke seluruh penjuru kota.

Akhirnya semuanya berangsur terselesaikan satu persatu, hanya saja tinggal satu masalah lagi yang sebenernya ini gak kalah mengganggu pikiran gue selama ini.

Ya betul, tentang si hantu Deka.

Gue bener-bener gak pernah melihat Deka lagi semenjak terakhir kita ketemu di rumah Esa yang dia menangis kesakitan dan pergi menghilang begitu saja. Gue beneran khawatir, gue gak mau Deka kenapa-napa gue belum rela dia pergi gitu aja.

Gue belum siap di tinggal.

Katakanlah waktu dia confess ke gue di pantai berapa hari yang lalu, setelah mengatakan itu dia tuh langsung ngomong kalau dia cuma suka karena senang berada bersama gue. Bukan suka yang ujungnya ke sana, paham 'kan maksud gue?

Nah jadi, makanya setelah ngomong kayak gitu tuh dia nya biasa aja, padahal gak tau aja kalau hati gue udah dangdutan sendiri di dalam. Gue tuh resah dia ngomong kayak gitu, kan gue jadi berharap lebih anjir!

Katakanlah gue sudah gila, emang ada gila-gilanya sih gue ini, ya gimana gak gila gue mengakui kalau lama-lama gue suka beneran sama Deka. Tolong banget loh ini, gue suka sama hantu yang bener aja!!

Udah sinting lo Jisoo!!

Gue pun menghembuskan nafas kasar sambil duduk santai di rooftop, tempat biasa yang gue kunjungi di sekolah.

I Ghost U | SeokSoo [GS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang