31. Insiden Selang Air

135 25 12
                                    

"Gue yakin pasti ada penyebabnya kenapa Han bisa bunuh diri sore itu." kata Junpi.

Gue, Esa sama Junpi sedang berada di rooftop, tempat biasa kita kumpul di jam istirahat begini.

Gue masih diem karena syok, entah sudah berapa lama gue nangis dari awal gue tau kabar itu sampai baru berhenti berapa menit yang lalu. Mungkin aja sekarang kedua mata gue udah bengkak karenanya.

Esa yang sedari awal berusaha menenangkan gue, selalu memberikan usapan lembutnya di punggung gue atau bahkan pelukan. Dia tau gue sedang terpukul begitupun dengan dia, karena baru saja kita mulai dekat satu sama lain, tapi lagi-lagi gue kehilangan teman satu kelas.

Dan kenapa harus Jeonghan? Gue baru aja mau mendekatkan diri sama dia karena gue liat dia cewek yang paling seru dan ceria dengan tingkah ajaibnya yang selalu bisa bikin suasana jadi lebih mencair ketika kita semua sedang berkumpul.

Gue hanya gak terima aja, kenapa dia pergi dengan cara seperti itu? Apa masalahnya? Apa yang bikin dia menyerah sama hidupnya sendiri sehingga dia lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya?

Tanpa sadar air mata gue menetes tanpa gue minta, dan lagi-lagi Esa lah yang mengusap untuk menghapus air mata gue itu.

"Gue tau lo sedih banget Soo, tapi gue mohon lo jangan sampai terguncang ya. Ini semua udah terjadi, kita hanya bisa mendoakan Jeonghan agar dia bisa tenang setelah ini. Gue tau perasaan lo, Soo, gue juga sedih, sedih banget dan gak nyangka. Tapi itu semua udah terjadi, Jeonghan udah gak ada kita hanya bisa berdoa buat ketenangannya aja."

Gue masih diem, tangisan gue kembali pecah, sambil menggigit bibir dalam menahan sesenggukkan, gue langsung di peluk sama Esa. Gue pun membalas pelukan itu, gue sedih banget demi apapun, gue ngerasa bersalah tiba-tiba.

Gue ngerasa gak becus jadi temen yang bahkan gak peka kalau temen sendiri sedang tidak baik-baik saja, dan juga gue gak bisa menolong banyak.

"Sa..." ujar gue, lalu Esa semakin mempererat pelukannya di tubuh gue. "Gapapa Soo, keluarin aja biar lo lega. Wajar, dia temen kita, wajar kalo kita ngerasa kehilangan dia."

Cukup lama gue menangis dalam pelukan Esa, kemudian gak lama setelah itu gue mulai tenang, Junpi yang gak banyak ngomong tau kondisi dan situasi, maka dari itu dia hanya diam seperti ikut merasa kehilangan teman sendiri.

"Pantes aja malam itu dia nampakin diri ke gue, ternyata dia pamit." ujar gue dengan pandangan lurus ke depan.

"Dia datengin lo buat bilang makasih kan Soo?" tanya Junpi. Gue pun menoleh sambil mengangguk.

"Yaudah bener berarti, soalnya sore itu gue ketiduran dan mimpi kalo Han datengin lo malem-malem. Yang gue tau dia ada niatan mau curhat ke lo, tapi yang keluar dari bibirnya malah ucapan terimakasih," sahut Junpi bercerita.

Gue sama Esa menyimak kalimatnya, "... Terus gue tiba-tiba kebangun gitu aja, yang pas bangun ternyata gue ketiduran di bathup kamar mandi. Untung gue bukan mandi itu soalnya pakaian gue masih lengkap."

Esa mengernyit lalu menyeletuk, "Random banget sih lo ketiduran di bathup segala?"

"Hehe soalnya gue tuh sebenernya mau mandi Sa, tapi karena gue capek banget abis exkul, gue ngantuk eh malah ketiduran di situ, makanya bangun-bangun gue linglung. Udah mimpi itu, bangun-bangun ternyata ketiduran di sana."

Gue yang dengar itu gak kaget lagi sih karena ini adalah Junpi dengan segala tingkah anehnya sebagai manusia yang di beri nafas kehidupan.

Gue pun menghela nafas, "Kira-kira Han ada masalah apa ya? Keliatannya berat banget sampe dia milih buat mengakhiri hidupnya sendiri."

I Ghost U | SeokSoo [GS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang