[26] Berjuang atau menyerah?

714 54 2
                                    

“Kamu nggak seharusnya bilang kayak tadi sama Gabriel.”

Nathan melirik Inara sekilas sebelum pandangannya kembali menatap jalanan yang berada di hadapan mereka, “Kenapa? Aku udah bilang kan, kalau sekarang biar aku yang berjuang membuat kamu kembali jatuh hati sama aku dan yang aku lakukan kayaknya udah benar, membuat lelaki lain jauh dari kamu.”

Inara mengembuskan napas pelan, sejak hari di mana Nathan mengatakan agar ia memberikan kesempatan pada lelaki itu untuk memulai hubungan mereka. Nathan tidak pernah menyerah membuat hubungan mereka kembali baik.

“Aku nggak mau Gabriel salah paham.”

Nathan tersenyum masam, “Jadi sekarang kamu udah benar terpikat sama dia? Kelihatan bocah, sama sekali nggak cocok sama kamu, Ra.”

“Tapi dia bisa lebih menghargai perempuan dan perasaan perempuan dibandingkan dengan lelaki yang pernah aku sukai,” ucap Inara membuat Nathan mencengkeram erat kemudi. Sialan! Nathan tidak suka mendengar bagaimana Inara membela lelaki yang bernama Gabriel, mengingatkan dirinya saat Inara mengatakan sudah terbiasa dengan lelaki itu.

Saat itu, di mana Nathan akhirnya bicara kepada Inara agar mereka memulai semuanya dari awal. Saat Nathan benar-benar ingin memperjuangkan hubungan mereka, jawaban Inara yang didengar Nathan cukup membuat terkejut.

“Kesempatan itu udah pernah aku kasih sama kamu,” ucap Inara seraya menatap Nathan yang berada di hadapannya.

Hal yang tidak pernah Inara duga adalah di mana Nathan mengatakan untuk menjalin hubungan dan memperbaiki semuanya.

Kalau saja, apa yang Nathan katakan sekarang, dikatakannya beberapa bulan yang lalu, saat dirinya belum terlanjur kecewa, mungkin Inara akan dengan perasaan berbunga menyambut semua itu.

Namun, Nathan terlalu memberikan luka di hatinya dan membuat Inara takut kecewa untuk kedua kalinya oleh orang yang sama.

“Aku yang berjuang, kamu nggak perlu melakukan apapun.”

“Aku udah jatuh hati sama lelaki lain.”

Perkataan Inara membuat Nathan terdiam. Secepat itu Inara menghapus perasaan yang dimilikinya? Nathan tampak penasaran, siapa yang membuat Inara berpaling darinya? Apa memang perempuan itu kembali dengan Sean—mantan suaminya?

“Mungkin semua masih samar, tapi aku sedang mencoba untuk membuka hati pada lelaki yang cintanya lebih besar dibandingkan yang aku miliki. Aku pernah sangat mencintai, tetapi tidak pernah dicintai. Kali ini aku ingin dicintai dan berusaha mencintainya.”

Nathan terluka. Apa rasa sesak yang saat ini ia rasakan, juga dirasakan Inara saat ia melukai perempuan itu?

“Aku akan mencoba untuk mencintai Gabriel.”

Nathan ingat sekali dengan kalimat yang Inara ucapkan, bahkan dengan begitu jelas perempuan itu menyebut nama lelaki yang berusaha ia cintai.

Sampai ia sendiri penasaran siapa dan bagaimana sosok lelaki itu hingga membuat Inara berpaling darinya?

“Gabriel? Sehebat apa sih dia sampai kamu menjatuhkan hati sama dia?”

Mobil yang Nathan kendarai berhenti tepat di depan rumah Inara. Perjalanan mereka hanya di isi dengan keheningan setelah Inara mengelu-elukan sosok Gabriel di hadapannya. Bahkan kali ini ia bukan bersaing dengan lelaki dewasa seperti Sean, melainkan bocah kemarin sore yang kelakuannya sangat menyebalkan.

“Dia nggak hebat, dia hanya bisa memberikan rasa nyaman dan cinta dengan caranya sendiri. Dan aku cewek yang paling beruntung karena dicintai oleh dia dengan sangat baik.”

Nikah Yuk, Mbak! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang