21 • HUJAN

2.8K 87 2
                                    

Kamu sama seperti hujan, datang ketika aku sedih, dan berhenti ketika aku bahagia

- aley rembulan

•°•

"Xel..." Aley menahan badan Axel yang hampir dekat dengan badannya.

"Aduhh... xel" tiba tiba aley memegang perutnya, sehingga Axel yang ada di atasnya panik. Ialah Axel panik takut karena dirinya gadisnya ini sakit.

"Ley, ley kenapa" Axel bangun dari tubuh aley, ia melihat wajah gadis itu yang kesakitan sambil memegangi perutnya.

aley merubah raut wajahnya yang tadi kesakitan menjadi biasa kembali, ia langsung kabur dari jeratan lelaki itu.

"Gapapa, wleee!!" aley mengeluarkan lidahnya mengejek axel yang sangat ini kesal terhadapnya.

"Ohh, gitu cara mainnya" Axel bangun dari duduknya ia berlari mengejar gadis nya itu.

"Xel hahahaha udah, geli"

Axel masih tetap menggelitik pinggang aley...

"Axel udah ihhh"

Axel akhirnya melepas tangannya yang berada dipinggang gadisnya.

Ia lalu memeluk aley dengan erat, memeluk nya sambil menggoyangkan badan keduanya ke kanan dan kekiri.

"Xel hujan deres banget ya, kamu pulangnya gimana" didalam pelukan pria itu, aley mendongakkan wajahnya bertanya kepada lelaki yang berada di pelukannya.

"Nginep" singkat Axel.

Aley memelototkan matanya, mengapa Axel sangat santai mengucapkan kata itu.

"Ga boleh, kamu harus pulang xel" aley menolak jawabannya yang cowok itu berikan.

"Axel maunya nginep" Axel tersenyum miring, menundukkan wajahnya kearah gadis nya.

"Ihhh GA BOLEH"

"Udah biarin ley, axel nginep ujan diluar tuh, besok kan juga hari Minggu" bunda aley datang, membawa cemilan untuk keduanya.

Aley merubah raut wajahnya menjadi kesal, nanti kalau lelaki itu menginap dirumahnya. Axel akan tidur dimana? Dirumah aley hanya terdapat dua kamar.

Pertama kamar milik nya, dan kedua kamar milik kedua orang tuanya.

"Dia tidur dimana bunda, lagian kemaren udah aley bilang buat kamar tamu, bunda gamau" aley mengerucutkan bibirnya sebal.

Memang waktu itu muti tidak mengizinkan ayah nya aley untuk membuat kamar tambahan atau rumah yang lumayan mewah, karena menurut nya rumah sederhana itu udah cukup walaupun dirinya itu orang yang berada.

"Axel tidur disofa aja ley" jawab Axel sambil mengelus pelan rambut aley.

"Serius gapapa nak Axel? Maaf ya ga ada kamar lagi" bunda aley merasa tidak enak hati kepada pria itu.

"Iya bunda"

"Xel mandi ujan yu" ajak aley dengan mata berbinar.

"Ley entar, kamu sakit"

AXELLION (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang