cover by : @.cholat.art
Zidanne axellion adelard atau kerap biasa disebut Axel.
Axel adalah ketua dari geng xavargas yang bisa dikenal kejam dalam melawan musuhnya, siapa sih yang tidak tau geng xavargas? Menjadi anak yang broken home tentu tidak pe...
Permintaan maaf tanpa adanya perubahan adalah manipulasi.
•°•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satu kata yang bisa menggambarkan aley saat ini. Bingung. Ya, ia bingung harus bagaimana menyelesaikan semuanya, ia bingung harus dari mana semuanya berjalan mulus seperti dahulu kala.
Mengapa disatu sisi aley selalu disalahkan, memang nya dia manusia yang bisa mengerti perasaan orang lain?
Dengan lesuh aley bersiap siap untuk masuk kesekolah walau nyatanya ia betul betul sangat enggan. Namun, karena hari ini ada pengumuman untuk acara di sekolahnya mau tidak mau aley masuk.
"Udah makan?" Langkah kaki aley berhenti di tangga ketiga. Saat melihat seorang laki laki dengan seragam rapih yang melekat ditubuh nya yang gagah.
Aley tetap terdiam, moment seperti ini terlihat Dejavu dengan beberapa hari lalu. "ada pertanyaan lain?"
"Kenapa?"
"Kaya anak kecil udah ditanya makan apa belum. Tanpa ditanya pun aley juga pasti bakal makan" celetuk aley. Lalu melanjutkan langkahnya untuk mendekat ke laki laki itu. Dengan dibatasi sebuah meja makan untuk menjadi penghalang mereka.
"Kamu tau? Tidak semua orang beruntung mempunyai seseorang yang bersedia bertanya tentang hal kecil. Syukur kalau aley masih inget buat makan, tapi satu hal yang harus aley tau. Kalau kamu sakit, aku juga sakit."
Mata aley berkedip, "lantas, jika aley mati kamu juga mati?"
Axel mengangguk. "Mungkin iya," Axel melangkahkan kaki nya memutari meja makan, dan mendekat kearah gadis itu.
"Pasti aley bosen kalau Axel minta maaf Mulu iya kan?"
Aley tertawa sumbang, "make nanya, bukan cuman permintaan maaf kamu yang bikin aley bosen xel. Adanya kamu disini juga bikin aley ga betah buat menetap di bumi ini." Bohong.
"Kenapa?"
Aley mengangkat alisnya menunggu pembicaraan Axel lagi. "Kenapa apanya?"
"Kenapa?...."
Axel menunduk tangan kekar miliknya ia genggam erat erat, menarik nafasnya dalam dalam Axel lalu mendongakkan kembali kepalanya. "kenapa? Aley bohong?"
Prangg.
"ALEY GA BOHONG, ALEY EMANG BENCI KAMU. ALEY BENCI KAMU, ALEY TRAUMA NGELIAT KAMU. ALEY GAMAU KETEMU LELAKI BRENGSEK KAYA KAMU" vas bunga pemberian Axel yang telah aley rawat itu, hancur berkeping keping mengenai sedikit tangan milik Axel.
