Orang lama tidak akan pernah menang!! Tidak itu tidak pernah!
•°•
Brukk.
Axel menarik tangan gadis itu lumayan kencang, hingga dirinya dan gadis itu terjatuh berpelukan.
"Gapapa?" Axel bangun dan membersihkan debu yang berada diantara bajunya.
Perempuan itu Masi menatap lekat Axel yang berdiri didepannya.
"Xel.. kamu serius udah lupa sama aku?" Tanya perempuan itu.
Axel menghelas nafasnya, ia tidak mengindahkan ucapan perempuan itu, lalu Axel mengulurkan tangannya berniat membantu gadis itu untuk berdiri.
Perempuan itu menerima tangan Axel ia bangun lalu memeluk tubuh Axel dengan erat.
"Kangen kamu xel, ga bisa kalau selama ini aku pura pura ga kenal kamu"
Axel melepas paksa pelukan itu ia menatap perempuan itu yang menatapnya juga.
"Kita udah gaada hubungan apa apa"
Gadis itu menggelengkan wajah nya, hubungan mereka belum berakhir.
"Enggak xel, waktu itu kita belum sama sama saling lepas kan?" Tanya gadis itu dengan mata yang memohon.
"Itu udah lama" jawab Axel.
"Xel maaf aku ninggalin kamu ke Amerika, aku abis pengobatan xel"
Axel memalingkan wajahnya.
"Kenapa tadi nangis?" Sekarang Axel yang bertanya balik.
"Orang tua aku bercerai" gadis itu menundukan wajahnya dengan isakan pelan.
"Aku udah ga punya tujuan hidup, seharus nya waktu itu aku ga harus pengobatan"
"Seharusnya aku gausah harus sembuh"
"Harusnya aku mati waktu itu"
Axel yang melihat perempuan itu terisak, jadi merasa iba ia lantas memeluk gadis itu dan mengelus belakang kepala gadis itu.
Alice mengeratkan pelukan lelaki itu ia menangis tersedu sedu sehingga seragam yang Axel gunakan basah oleh air matanya.
"Xel kamu Masi sayang kan sama aku?"
"Iya.."
Alice tersenyum bahagia dipelukan lelaki itu.
Yang memeluk Axel saat ini adalah Alice, mantan pertama Axel, Atau lebih tepatnya cinta pertama Axel.
"Tapi dulu, sekarang udah bukan lu lagi"
Alice melonggarkan pelukan Axel, ia menatap Axel dengan sangat dalam. Jika memang dirinya sudah tidak disayang oleh siapa siapa lantas mengapa ia harus hidup? Pikir Alice.
"Memang benar seharusnya aku mati"
"Jangan selalu membawa kematian, itu ga ngerubah apapun" Axel meninggalkan gadis itu yang masi terdiam.
"Axel tunggu!!, Boleh untuk kali ini kamu temenin aku?" Alice memegang tangan Axel yang hendak pergi.
Axel menghelas nafasnya, ia mulai menganggukkan kepalanya.
"Kamu mau minum apa xel?" Tanya Alice.
"Gausah" jawab Axel.
Axel menelisik rumah gadis itu dengan saksama banyak foto terpajang yang berada dirumah besar gadis itu.
"Tinggal sendiri? Bunda kemana?"
"Bunda lagi kepasar xel" Alice ikut mendudukan dirinya disamping lelaki itu,
KAMU SEDANG MEMBACA
AXELLION (ON GOING)
ספרות נוערcover by : @.cholat.art Zidanne axellion adelard atau kerap biasa disebut Axel. Axel adalah ketua dari geng xavargas yang bisa dikenal kejam dalam melawan musuhnya, siapa sih yang tidak tau geng xavargas? Menjadi anak yang broken home tentu tidak pe...